Kamis, 31 Desember 2020

Ukuran Bersyukur


UKURAN BERSYUKUR

Oleh : SUSANTO

 

Bersyukur adalah hal yang sangat mudah kita ucapkan, namun apa itu bersyukur dan bagaimana kita bersyukur? Ini adalah pertanyaan yang sering didefinisikan banyak orang dan juga tokoh agama, begitu juga dengan tata cara untuk bersyukur tentunya memiliki banyak yang sudah dipaparkan namun apakah sudah dilakukan dengan benar atau hanya kita dengarkan saja. Bersyukur adalah sebuah ungkapan yang diucapkan secara lisan dengan ucapan syukur kepada Allah SWTdan diikuti dengan tindakan bersyukur dengan melakukan peningkatan kegiatan ibadah kepada Allah SWT. Dengan demikian sudah cukup jelas bagaimana cara kita bersyukur.

Lalu apa yang harus kita lakukan secara umum dalam sebagai wujud rasa syukur, apakah hanya melakukan ibadah saja. Nah ini persepsi yang harus disamakan dulu ya. Menurut sepengetahuan saya bahwa “apa yang kitalakukan didunia ini harus diniati dengan baik dan mengharap ridho Allah SWT sehingga apa yang kita lakukan didunia ini dicatat sebagai amal ibadah, artinya apa yang kita lakukan adalah ibadah kepada Allah SWT”. Jadi semua kegiatan kita itu ibadah ya, bukan hanya sholat, zikir atau bersedekah saja yang dicatat sebagai amal ibadah ya.

Jika demikian apakah setiap orang bisa bersyukur dengan cara yang sama? Tentu jawabnya iya, namun kadar atau ukuran dari yang dilakukannyalah yang membedakkan. Contohnya, A seorang buruh kasar dengan gaji Rp.2.000.000/ bulan. B seorang pengusaha dengan penghasilan Rp.35.000.000/ bulan. Kemudian mereka sama-sama pergi ke Masjid untuk sholat pada hari mereka gajian atau akhir bulan. A memasukkan uang untuk infak sebesar Rp.10.000 dan B juga memasukkan uang infak sebesar Rp.10.000. ini sudah jelas kadar yang dikeluarkan dari A dan B tentu menjadi berbeda. Dalam hal ini A lebih bisa bersyukur dibandingkan B, kenapa? Karna yang di infakkan A Rp.10.000 dari gaji Rp.2.000.000 jika kita hitung perbandingan dalam matematikanya 1 : 200 , sedangkan B infak Rp.10.000 dari penghasilan 35.000.000 yang jika kita bandingkan yaitu 1 : 3.500.

Namun sebagai manusia tentu kita ada perasaan sayang terhadap apa yang kita miliki, dan Allah SWT tidak pernah menyuruh atau memerintahkan agar umatnya agar hidup susah, jadi jangan diolok-olok ya jika ada orang-orang kaya yang masih sayang dengan hartanya dalam memberi sumbangan apa lagi jika bertemu dengan mereka yang sama sekali tidak mau mengeluarkan sumbangannya ya. Bisa jadi mereka tidak tahu manfaat atau fadilah dari sumbangan mereka. Jadi ambil garis tengahnya sehingga kita tetap berfikir positif, bantu dengan do’a agar mereka segera mengetahui pentingnya bersyukur dengan apa yang mereka dapatkan.

Banyak alasan jika kita bertanya kepada orang lain kenapa tidak bersyukur dengan apa yang mereka nikmati, ya... tentu banyak ya dan menjadi masalah jika kita ikut campur dengan urusan dan juga prinsip orang lain. Namun bisa kita jadikan sebuah motivasi diri untuk menetapkan prinsip dan juga keteguhan hati dalam bersyukur kepada Allah SWT, salah satunya adalah hadis berikut : “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” - (HR. Ahmad).

Dari hadis diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa mereka yang mau bersyukur, sekecil apapun bentuk nikmat yang kita dapatkan pasti ketika kita diberikan nikmat besar oleh Allah SWT pasti kita mampu bersyukur. Sebaliknya juga demikian, mereka yang tidak mau bersyukur atas nikmat yang mereka dapatkan meskipun hanya sedikit, sudah dapat dipastikan bahwa ketika mereka mendapatkan nikmat yang besar dari Allah SWT tentu tidak akan pula mereka akan bersyukur.

Akhirnya saya berpesan kepada kita semua dan khusus untuk muhasabah diri saya yaitu : mari kita belajar bersyukur atas apa yang kita terima dari Allah apapun bentunya, berapapun jumlahnya tetap harus disyukuri.

Selanjutnya jangan lupa memberikan komentar di kolom komentar, dan mari berbagi dengan share link agar artikel dapat lebih bermanfaat. Amin.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar