New Normal Dengan 4 M
Akhir tahun 2019 menjadi awal
dari masa pandemi covid-19, ya penyebaran virus corona pada akhir tahun 2019
ini menjadi sebuah nama yang menjadi populer “Covid-19”. Banyak sekali efek
negatif yang dialami oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia. Banyak yang
terjangkit virus ini hingga mengakibatkan meninggal dunia, badan-badan usaha
dan juga instansi pemerintah kemudian melakukan pencegahan dengan cara PSBB
dimana-mana. Banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan dan akhirnya tutup,
banyak karyawan yang di PHK, banyak petani yang kemudian makin terpuruk karna
hasil pertaniannya tidak dapat dijual keluar. Hal ini benar-benar menjadi
pukulan bagi kita semua.
Dengan banyaknya aturan dalam masa pandemi dan juga efek
negatif yang semakin meluas meskipun sudah ada bantuan dari pemerintah,
akhirnya presiden Indonesia Bpk Jokowi mengambil keputusan untuk mengambil
jalan tengah yaitu melakukan kegiatan ditengah pandemi covid-19 dengan istilah
New Normal. New normal atau lebih dipahami dengan melakukan kegiatan dengan
kebiasaan baru.
Namun pada New Normal ini sebenarnya kita belum
benar-benar siap, masyarakat masih menjalani kegiatan seperti biasa, mereka
tidak mengerti dengan benar apa itu New Normal dan bagaimana menjalankan kegiatan
yang seharusnya.
Oleh sebab itu, kali ini saya akan mencoba menerjenahkan
New Normal dengan kebiasaan baru dengan 4 M, yaitu:
1.
Memakai masker
Kebiasaan baru menggunakan
masker adalah salah satu kebiasaan yang sebenarnya sudah sering kita lakukan,
mengingat Indonesia memiliki salah satu musim ketika musim kemarau terjadi
yaitu yaitu musim debu dan kabut asab. Disaat kemarau Indonesia adalah salah
satu langganan kebakaran yang mengakibatkan kwalitas udara di Indonesia
memburuk, disaat seperti ini kita sudah dihimbau untuk menggunakan masker.
Dengan kata lain menggunakan
masker menjadi kebiasaan baru karna
harus sering dipakai dimanapun kita berada, ini menjadi kebiasaan baru karena
sebelumnya kita menggunakan masker ketika sedang ada musibah saja dan sekarang
kita harus menggunakan masker secara rutin dan teratur.
Penggunaan masker ini juga
menjadi hal yang sulit dilakukan, kurangnya sosialisasi sampai pada
membandelnya masyarakat kita untuk menggunakan masker saat keluar rumah. Banyak
sekkali cara pemerintah untuk melakukan sosialisasi sampai pada pemberian
sanksi bagi pelanggarnya namun tetap saja masih ada yang membandel dengan
alasan tidak tahu, kurang sosialisasi, lupa bahkan merasa sehat dan tidak harus
menggunakan masker. Hal ini didukung dengan isu bahwa menggunakan masker secara
teratur akan membawa kita pada kondisi yang tidak sehat, ini didukung dengan
kondisi beberapa orang yang terganggu pernafasannya pada saat menggunakan
masker.
Apapun kondisinya yang paling
penting adalah menggunakan masker menjadi salah satu kebijakan pemerintah untuk
menghentikan mata rantai penularan covid-19 maka mari kita sukseskan dengan
menggunakan masker. Dengan begitu kita sudah ikut mensukseskan program
pemerintah dalam melawan Covid-19.
2.
Mencuci tangan
Mencuci tangan juga sudah
dianjurkan dari masa Rosulullah, namun karna kita saat ini berada dimasa
moderen sehingga kita luput dari kebiasaan mencuci tangan. Dalam kegiatan Islam
setidaknya kita selalu mencuci tangan ketika berwudhu, sebelum dan sesudah
makan (karena makan menggunakan tangan bukan menggunakan sendok) belum lagi
jika kita membiasakan mencuci tangan setelah berkegiatan tentu tangan kita akan bersih dan terjaga.
Hal ini yang kemudian kita
biasakan pada masa pandemi ini, sering mencuci tangan ketika akan masuk
keruangan dan setelah menyentuh benda apa saja. Walaupun ada anjuran untuk
menggunakan antiseftik menurut saya mencuci tangan dengan menggunakan sabun
lebih efektif namun semua kembali pada fasilitas dan kenyamanan masing-masing
kita dalam menjaga kebersihan tangan.
3.
Menjaga jarak
Pentingnya menjaga jarak, virus
covid-19 ini menular karna adanya sentuhan atau terkena cairan dari orang yang
terkena covid-19. Masalahnya, ada orang tanpa gejala dimana orang ini tidak
memiliki gejala-gejala terkena covid-19 namun berpotensi menularkan covid-19.
Oleh sebab itu, menjaga jarak lebih diutamakan saat kita bertemu dan
berkomunikasi dengan orang lain, tentunya tanpa bersentuhan.
Jarak yang dianjurkan minimal 1
meter namun mengingat tinggi badan yang berbeda-beda dan juga suhu dan juga
potensi tiupan angin disuatu daerah kemudian muncul kebijakan menjaga jarak 1,5
– 2 meter. Jadi maari kita menjaga jarak sambil menggunakan masker dan jangan
lupa mencuci tangan ya.
4.
Menghindari kerumunan
Menghindari kerumunan
sebenarnya sudah bisa kita antisipasi dengan protokol 3M diatas ya, namun ada
baiknya M yang satu ini “Menghindari Kerumunan” saya bahas juga ya agar tidak
bertanya-tanya lagi kenapa dengan kerumunan.
Kerumunan identik dengan banyak
orang, nah biasanya jika sudah kumpul dengan banyak orang kemudian asik ngobrol
dan berkegiatan nah bisa lupa deh dengan jarak dan sering kali merasa ngak
nyaman ngobrolnya kemudian membuka masker. Jadi, ada baiknya kita bersama-sama
menghindari kerumunan ya dan pastinya jangan membuat acara yang dapat
menimbulkan kerumunan tentunya.
Demikian sedikit penjelasan 4M
dari saya semoga kita semua bisa ikut mensukseskan program pencegahan dan
pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 di Indonesia.
Agar artikel ini bisa lebih
bermanfaat jangan lupa koman ya, bisa diskusi juga di kolom komentar ya sambil
menyambung silaturahmi.
Jangan lupa like dan share agar
bisa lebih bermanfaat dan mengajak keluarga, teman dan masyarakat disekeliling
kita untuk mencegah covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar