HIJRAH
Oleh : Susanto
Akhir-akhir
ini sedang ngetrend sekali bahasa Hijrah, ajakan untuk hijrah. Ini adalah
sesuatu yang positif dalam sebuah perubahan. Dahulu pada jaman Rasulillah saw,
Beliau melakukan hijrah yaitu melakukan perjalanan dari Mekah menuju Madinah,
sehingga dari peristiwa itu sering dijadikan definisi hijrah yaitu perjalanan.
Namun pengertian hijrah sendiri bukanlah pergi atau meninggalkan atau
perjalanan semata, namun hijrah itu adalah sebuah proses yang dilakukan dalam
upaya meninggalkan hal buruk untuk menuju pada kondisi yang baik atau lebih
baik lagi.
Hal
ini diperkuat oleh sebuah hadis yang berbunyi:
“Hijrah adalah meninggalkan hal yang
buruk.” (HR. Ahmad)
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hijrah rasulullah saw dari Mekah menuju
Madinah merupakan perjalanan Rasulullah dari
Mekah yang pada saat itu dikuasai oleh kaum kafir Qurais yang merupakan kaum
yang sangat jahilia menuju madinah yang saat itu merupakan wilayah yang lebih
baik dari Makah karna kaumnya yang toleran dan mau menerima perbedaan. Dengan
demikian Rasulullah saw telah melakukan hijarah dengan mengajak kaum muslim
untuk meninggalkan hal buruk yang ada di Mekah menuju Madinah demi kebaikan
atau menuju tempat yang lebih baik kondisinya.
Lalu
bagaimana dengan definisi hijrah yang digunakan oleh anak-anak jaman New yang
menggunakan istilah hijrah untuk mendalami Islam membudayakan bahasa arab dan
istilah-istilah Islami dan juga berpakaian mirip orang arab terutama
menganjurkan untuk wanitanya agar berhijab bahkan menggunakan cadar.
Menurut
saya sah-sah saja hal tersebut selagi itu memang dapat memotivasi diri untuk
dapat benar-benar mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga hijrahnya
benar-benar diiringi dengan taubat dan peningkatan iman dan taqwa kepada Allah
SWT dan mendalami Islam sebagai wujud untuk melakukan perubahan dari kondisi
yang awalnya tidak baik atau buruk menuju kondisi yang lebih baik demi
mendapatkan ridho Allah SWT. Amin.
Namun
demikian ada pesan saya selaku hamba yang memeluk Islam dan masih belum paham
dengan agama Islam, sebaiknya hijrah yang dilakuakan dapat terus bertambah
kebaikan dan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah serta menjadi
kesejukan batin. Selain itu seyokyanya hijrah kita tidak membuat orang lain
terganggu dengan prilaku, sikap maupun ucapan kita yang kemudian menghakimi
orang lain sebagai orang yang salah karna belum bisa mengikuti jejak kita dalam
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Guru
saya Kyai Agus pernah berpesan, “Silahkan dalami Islam kemanapun dan dengan
siapapun namun jangan sampai panatik, karna sifat panatik itu salah satu bukti
bahwa kita tidak paham tentang Islam”. Dari pesan tersebut jelaslah sudah
sesungguhnya hijrah yang kita lakukan sebenarnya tidak akan berpengaruh negatif
bagi orang lain, justru dapat menimbulkan simpati orang lain terhadap kita.
Kenapa
kita dikatakan aliran X panatik, tidak cocok dengan ajaran ini dan itu. Hal ini
pasti ada yang salah dari apa yang kita lakukan dan tampak oleh masyarakat
sehingga masyarakat menilai kita demikian. Oleh sebab itu, utamakan koreksi
diri, berserah diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maha benar
Allah SWT atas segala yang Ia ketahui.
Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, silahkan share (berbagi) agar tulisan
ini lebih bermanfaat dan jika ada kekeliruan atau ada perbedaan pendapat
silahkan kita diskusikan dengan baik dengan mengharap Ridho Allah SWT agar kita
tetap terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar