Sahabatku semua mari kita lihat apa yang sudah kita dapat saat ini dan apa yang terlewatkan selama ini. Sudah cukupkah dengan apa yang kita peroleh atau malah sebaliknya, kita kecewa karna banyak yang kita lewatkan begitu saja, meskipun seharusnya kita adalah orang yang paling beruntung dengan semua kesempatan yang datang menghampiri kita. Namun semua berlalu begitu saja.
Kita sering mendengar kata-kata motivasi yang sering disuarakan di majelis "hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini". Tapi kenyataannya banyak sekali hal yang cendrung menunjukkan bahwa kita adalah salah satu orang yang merugi, kenapa? Karna kita tidak selalu lebih baik.
Saya pernah mendengar beberapa pesan di kegiatan-kegiatan seminar motivasi dan juga majelis yang bahasanya mungkib sedikit berbeda, tapi inti sama.
Berikut saya jabarkan tentang rahasia agar kita berhasil, sukses dan sejahtera bersama bidadari.
Jangan ada yang berfikir ke arah tahayul atau mitos ya dengB bahasa bidadari. Biar tidak prnasaran maka saya akan membahas 3 bidasari kita yang akan membawa kita pada kebahagiaan, kesuksesan dan kemudahan:
Bidadari pertama Ibu
Dalam Islam dikatakan bahwa Surga ada di telapak kaki Ibu, pernah cek ada surga do bawah telapak kaki ibu? Yang ada kapalan (bahasa jawa). Tapi kenapa agama mengatakan demikian, sudah di cari tahu sahabatku? Saya mencoba menjelaskan dengan bahasa saya semoga bisa di cerna dengan baik.
Ibu adalah orang yg sudah berkorban banyak untuk kita, ia berkorban banyak hal mulai kita dikandungan hingga kita remaja bahkan hingga kita tua (kasih Ibu sepanjang masa) . Mereka melakukan segala hal untuk menjadikan anak-anak mereka menjadi anak yang terbaik yang sehat meskipun terkadang kita hanya bisa menjadi anak yang selalu merepotkan mereka.
Surga adalah suatu tempat yang Allah SWT janjikan untuk umatnya yang beriman dan bertaqwa. Segala kenikmatan tersedia didalamnya, semoga kita termasuk golongan ahli surga ya sahabat.
Jika kita simah dua hal itu jelas sekali bahwa ada pengorbanan dan kebahagiaan yang pasti dan menyatu dalam sosok seorang ibu.
Pertanyaan saya, sudahkah kita berkorban untuk Ibu kita? Berbakti mungkin? Sudah cukupkah apa yang kita lakukan untuk mereka?
Sahabatku semuanya, melalui tulisan ini saya ingin mengingatkan diri saya dan mengajak sahabat-sahabat untuk mengingat-ingat lagi agar kita selalu dekat dan berbakti untuk Ibu kita yang sudah banyak berkorban.
Bidadari Kedua adalah Istri
Yang putri tentu disebaliknya ya jadi suami, tapi jangan disebut bidadari ya sahabat. Suami adalah kepala rumah tangga yang harus d ikuti apa yang menjadi keinginannya.
Saya bahas Istri karna yang kepala rumah tangga seharusnya suami ya. Istri itu bidadari yang harusnya dipuji ketika menjadi istri kita bukan pada saat kenalan, pacaran atau apalah namanya. Istri itu harus bisa di sayang, dipuji, dilindungi dan dibahagiakan ketika ia menjadi Istri kita.
Jeles ni yang cowoknya atau pasangannya mulai kendor rasa sayangnya...
Sahabat istri kita akan berkorban hal yang sama untuk anak-anak kita sama seperti ibu kita yang menyayangi kita. Jadi hargai Istri, sayangi Ia karna ia berkorban untuk anak-anak kita dan juga untuk kita para suami trntunya.
Jangan hanya menuntut kesempurnaan karna seperti apapun yang kita pandang buruk terhadapnya sebenarnya ada kesempurnaan didirinya yang sudah Allah siapkan. Nah cari tahu ya para suami tentang istrinya...!
Bagaimana bagi yang belum menikah? Jawabnya "cepet nikah karna nikah itu ibadah dan Allah sudah siapkan rizki yang lebih dari ibadah itu".
Bidadari yang ketiga adalah Ibu mertua
Sahabat ada yang beda antara Ibu kita dengan Ibu mertua, jika beda berarto kita melihat secara duniawi belum melihat secara agama tentang siapa Ibu tersebut. Menurut saya kedudukan Ibu mertua itu sama dengan Ibu kita walaupun Ia tidak melahirkan kita. So, muliakan Ia ya.!
Baiklah sahabatku semua, itulah bidadari-bidadari yang akan membawa kita pada keberhasilan, kemakmuran dan banyak lagi yang akan membawa kita pada tujuan kita.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mereka agar apa yang kita harapkan dapat terwujud bersama mereka? Ini tips dari saya:
1. Muliakan mereka dengan berkorban, berbakti dengan cara apapun tidak penting Ia tahu atau tidak karna Allah maha tahu
2. Minta restu mereka ketika kita punya keinginan. Dengan reatu mereka, mereka akan mendo'akan kita. Do'a orang2 yang berkorban dan memiliko ibadah yang dijamin surga itu luar biasa jadi jangan ragu meminta restu pada bidadari kita
3. Bersedekahlah. Bukan hanya memuliakan, memberi hadiah tapi berikan pula sedekah kita untuk mereka dan juga orang-orang yang membutuhkan. Pada bagian tiga ini saya pernah di protes karna orang tua dan istri itu kewajiban kita memberikan mereka sesuatu. Saya setuju sekali, namun karna kata wajib menjadi hal yang dianggap memberatkan dan mengarah pada hukum ijinkan saya merubah istilahnya. Ketika Allah memberikan kenikmatan yang luar biasa kepada kita atas apa yang kita lakukan maka jadikanlah itu kewajiban. Sehingga apa yang sudah kita keluarkan selama ini menjadi sesuatu yang kecil dan tidak membebani kita.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua terutama untuk saya pribadi agar selalu mencintai dan memuliakan bidasari-bidadari Allah yang ada disekitar saya.
luar biasa kk
BalasHapusTrima kasih kak. Mohon do'anya agar terus bisa menulis
Hapusmantab kakak
BalasHapusBimbingannya kak untuk lbh baik lagi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus