Oleh : Susanto
Rimbo Ulu, 26 Mei 2020
Assalamualaikum wr
.... wb ....
Untuk awal ini saya mohon ijin dan
mohon maaf jika dalam postingan saya pada kali ini dan juga pada postingan
berikutnya ada nama atau tokoh bahkan cerita yang sama, postingan dengan judul
“KELAKAR” ini hanya sebagai penginat atau opini penulis saja, jika ada
manfaatnya itu suatu yang sangat penulis harapkan. Namun jika tulisan ini
menimbulkan mudarat maka penulis mohon maaf dan mohon dimaklumi.
Kajian malam ini tentang wudhu, sang
kyai menerangkan panjang lebar tentang wudhu, kemudian memberi kesempatan
kepada muritnya untuk bertanya:
Murid :
Mbah Kyai, Jika sholat harus wudhu.
Lalu bagaimana dengan orang yang bertato di tangan, yang seharusnya saat wudhu
terkena air wudhu namun karena ada tato di tangannya airnya kan tidak masuk ke
pori-pori berarti wudhunya tidak sah. Lalu bagaimana dengan sholatnya?
Kyai : Jika sholat tidak wudhu berarti sholatnya
tidak dalam keadaan bersih, jelas hukumnya ya.
Murid : Berarti sia-sia sholatnya?
Trus
bagaimana nasibnya di akhirat kelak?
Kyai : Le, tole
Yang
tahu ibadah seseorang di terima atau tidak itu Allah. La klo orangnya sudah
terlanjur punya tato ya mau bagaimana lagi, wong kewajiban sholatnya tetap
jalan sampai ia disholatkan, ya to.
Murid : Tapikan wudhunya tidak sah Mbah Kyai?
Kyai : La dari pada tidak sholat.
Hayo
pilih mana tidak sholat karna punya tato atau mau sholat walaupun bertato.
Masalah
diterima atau tidaknya, serahkan pada Allah SWT.
Hati-hati
lo ya, kadang orang yang ibadahnya rutin ternyata ibadahnya karna ingin dilihat
orang. Itu yang didapat ya pujian dari orang saja, Allah belum tentu kasih
balasan di Akhirat.
Nah,
siapa yang tahu jangan-jangan orang yang bertato kemudian sholat dan beribadah
karna Allah taala, bisa jadi malah ia duluan masuk surganya.
Sahabatku sekalian, dalam dialok
diatas ada beberapa hal yang perlu kita ingat:
1. Sholat itu wajib untuk muslim dan muslimah
Sejak perjalanan Rasulullah melakukan
perjalanan Isra Mir’ajumat Islam mendapatkan kewajiban sholat lima waktu, sudah
pada tahu semua kan, sudah banyak petunjuk dalil dan hadisnya juga, sahabat
bisa mencari di Al Qur’an atau kitab-kitab hadis tentang sholat. Atau bisa juga
mencari informasi di google tentang materi sholat jadi penulis tidak membahas
tentang dalil-dalilnya ya, penulis ngak paham dalil takut salah malah dosa ya
kan. Penulis cuman mau ingatkan hukum sholat lima waktu itu wajib tidak ada
alasan lagi ya, namun sebagai manusia yang sudah bertahun-tahun menjadi umat
Islam menurut penulis kita sudah seharusnya mencari sesuatu yang lebih karna
kita juga mau yang lebih walaupun tidak harus berlebih-lebihan. Jadi, jangan
lupa lakukan sholat sunah ya walaupun baru qobliah jum’at karna pas ikut
berangkat sholat jumat saja. Tapi lakukan sholat sunah syukur-syukur sholat
sunahnya makin banyak dan makin bervariasi, pasti nyaman banget dan tenang
banget hatinya.
2. Sahnya sholat juga dapat dipengaruhi dari baiknya atau
sahnya wudhu
Ada beberapa hal yang menyebabkan sholat
menjadi tidak baik, bukan tidak sah ya sahabat sekalian. Ada anjuran ketika
akan sholat, yaitu memperhatikan kebersihan mulai dari kebersihan diri
dianjurkan mandi dan wudhu, bersih pakaian dan juga bersih tempat sholatnya. Di
coba ya sahabat sekalian, Insya Allah jika kita memperhatikan kebersihan yang
tiga tersebut kita bisa menjalankan sholat lebih hikmat lagi.
3. Jangan suka menghakimi orang lain
Kita suka sekali
menghakimi seseorang tanpa mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi
dan sering kali kita merasa paling benar dalam
menilai orang lain, padahal terkadang kita jauh lebih buruk dari orang lain.
Saya punya cerita cerita
ini ceritakan guru ngaji saya beberapa waktu lalu, begini ceritanya:
Disuatu kampung ada
seorang pria yang meninggal dunia, masyarakat disekitarnya tidak ada yang mau
mengurus jenazahnya karna pria tersebut pemabuk dan penjudi. Keluarganya hanya
bisa menangis dan meratapi nasib jenazah tersebut.
Namun siang itu, datang
seorang ulama besar beserta para santrinya ke kediaman duka, dia datang dan
langsung memerintahkan para santrinya untuk merawat jenazah hingga dikuburkan
dan dido’akan, bahkan sang ulama mengajak santrinya membacakan yasin tahlil dan
tahmit dikediaman duka setelah melakukan penguburan jenazah.
Tentu masyarakat disana
heran, kenapa seorang ulama besar bersedia mengurusi jenazah seorang pemabuk
dan penjudi, hingga akhirnya kepada desa setempat menemui sang ulama dan
bertanya.
Assalamualaikum
Mohon maaf, kenapa anda
yang seorang ulama besar mau mengurus jenazah seorang penjudi dan pemabuk
seperti itu?
Ulama tersebut tersenyum kemudian berkata “Kata siapa
ia pemabuk dan penjudi?”, “kamu pernah melihatnya dan mengetahui apa yang ia
lakukankah?” belum sampai pak kades menjawab, ulama tersebut terus menjelaskan.
“Aku baru mendapatkan informasi tentang apa yang sebenarnya ia lakukan bersama
para pemabuk dan penjudi tersebut, ia hanya berkumpul dan tidak ikut berjudi
dan tidak ikut bermabuk-mabukan. Yang ia lakukan adalah berzikir dalam hati
dikerumunan para pemabuk dan penjudi itu sambil mendo’akan agar para penjudi
dan pemabuk itu diberikan hidayah dan disadarkan serta bertaubat sehingga
ketika mereka menghadap Allah mereka dalam keadaan baik”.
Mendengar penjelasan tersebut pak kades dan penduduk
setempat menyesal atas tindakan mereka yang telah menelantarkan jenazah orang
yang baik dan peduli terhadap masyarakat setempat.
Dari kisah
ini, dapat kita simpulkan bahwa, apa yang dilakukan orang yang kita anggap
buruk terkadang belum tentu itu benar-benar buruk. Oleh karna itu, mari kita
berbaik sangka kepada orang lain.
4. Lebih baik beribadah dengan baik walaupun tidak
sempurna dari pada meninggalkan ibadah karna ada alasan untuk membenarkan
dirinya sendiri.
Tetaplah beribadah apapun alasannya
terutama yang wajib jangan sampai ditinggalkan, jangan ada alasan lagi untuk
meninggalkan ibadah, justru kita harus terus meningkatkannya.
Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi penulis.
Sangat bermanfaat kk siraman rohani
BalasHapuskren kak
BalasHapusJadi inget mas Erix Soekamti, kalao yang alergi tato melihat beliau pasti buru-buru takbir dan beli bensin buat bakar-bakar, padahal kalau sudah tahu siapa dia, yang pakai sorban tiap hari aja belum tentu punya misi mulia seperti dia. Salam dari Bahar mas.
BalasHapus