Sabtu, 23 Mei 2020

KARYA TULIS ILMIAH (PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI)



PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI


OLEH  :

NAMA                          :  SUSANTO
NIM                              :  030572959
POKJAR                        :   RIMBO BUJANG
MASA REGISTRASI        :   2019.2




UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2019.2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP)
PROGRAM S1 PENDIDIKAN EKONOMI

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI


OLEH
N A M A                                       :      SUSANTO
N  I  M                                          :      030572959
PROGRAM STUDI                    :      S1 PENDIDIKAN EKONOMI
TEMPAT MENGAJAR             :      SMA NEGERI 9 TEBO



   Rimbo Ulu, 15 November 2019
Mengetahui                                                     Menyetujui
     Ka. UPBJJ-UT Jambi                                             Pembimbing



  YUSRIZAL, M.Pd                                                  Dr. Hj. MUAZZA, M.Si
  NIP.197504072002121001                                      NIP.19671108 19951 2 001




THE USE OF MACROMEDIA FLASH INTRUCTIONAL MEDIA
IN INCREASING STUDENTS INTEREST AND LEARNING OUTCOMES
ON ECONOMIC SUBJECT

By:
SUSANTO
030572959

ABSTRACK

            This research was conducted in X IIS Class of SMAN 9 Tebo on economic subject, where this class was identified as having a problem of students interest and learning outcomes. By looking the condition of that class,  the researcher analyzed the problem and  found an alternative solution in improving the learning process by using Macromedia Flash. The aim of this research is to describe macromedia flash as the learning media in increasing students interest and learning outcomes in X IIS Class. After doing classroom action research with three cycle stages,  found that there is an increasing of students learning interest in  the first cycle as many of 73.33% and in the second cycle increased by 93.33%,
furthermore,  there is also an increasing of students learning outcomes in the first cycle as many of 55.56% and continued to increase in the second cycle to 88.89%. Thus,  an alternative solution in classroom action research using macromedia flash learning media in increasing students interest and learning outcomes is successful.

Keywords : Macromedia Flash learning media, student learning interest, and student learning outcomes.









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................      1
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................      2
ABSTRAK .................................................................................................      3
DAFTAR ISI .............................................................................................      4
DAFTAR TABEL......................................................................................      6
DAFTAR GAMBAR..................................................................................      7
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................      8      
BAB    I        PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah.........................................................      9
B.            Rumusan Masalah .................................................................    13
C.            Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................    13
D.           Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .........................    13
BAB    II.      KAJIAN PUSTAKA
A.         Landasan Teori ......................................................................    15
B.         Kerangka Berfikir ..................................................................    18
C.         Hipotesa Penelitian ................................................................    21
BAB    III.    PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
                     PEMBELAJARAN
A.            Subjek Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang
          Membantu...............................................................................    22
B.             Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran.............................    22
C.            Teknik Analisis Data..............................................................    27
BAB   IV     HASIL DAN PEMBAHASAN
A.           Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran..............    29
B.            Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran..........    36
BAB   V       SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.           Simpulan.................................................................................    43
B.            Saran Tindak Lanjut...............................................................    44
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................    45
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................    46      
HASIL PEKERJAAN SISWA YANG TERBAIK DAN TERBURUK       PERSIKLUS                                     




























DAFTAR TABEL

Tabel      1     Hasil Belajar Pada Prasiklus...................................................    10
Tabel     2     Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ( Prasiklus, Siklus I, dan
                     Siklus II).................................................................................    11
Tabel     3     Kriteria Nilai Pada Minat Belajar...........................................    33
Tabel      4     Data Penilaian Minat Belajar Siswa Kelas X IIS Pada Mata
                     Pelajaran ekonomi (%)...........................................................    33
Tabel     5     Hasil Belajar Siswa Kelas x IIS Pada Prasiklus, Siklus I dan
                     Siklus II..................................................................................    35
Tabel      6     Data Peningkatan Minat Belajar.............................................    37
Tabel      7     Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa...................................    37



















DAFTAR GAMBAR

Gambar    1     Tampilan Macromedia Flash...............................................    18
Gambar    2     Diagram Alur Kerangka Berfikir.........................................    20
Gambar    3     Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa.........................    34
Gambar    4     Diagram Hasil Belajar Siswa...............................................    36

























DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran    1   Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Dan Terburuk Persiklus  46


                                                      

























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, hal ini dikarenakan  pendidikan berhubungan langsung dengan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan pendidikan perlu diperhatikan dan terus ditingkatkan mulai dari sekolah dipelosok desa sampai di tingkat pusat. Dari pentingnya pendidikan inilah peneliti tergugah hati untuk dapat ikut serta dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan dengan kuliah di keguruan dan menjadi tenaga pendidik disalah satu sekolah menengah atas di kabupaten Tebo.
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian tindak kelas (PTK) dimana peneliti melakukan penelitian langsung disekolah dimana peneliti mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Tebo. Di sekolah ini peneliti mengambil penelitian tindak kelas dengan konsentrasi  pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan pada kelas sepuluh jurusan ilmu-ilmu sosial atau dulu dikenal dengan jurusan IPS. Dikelas ini peneliti memperhatikan beberapa kondisi siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dimana siswa-siswi pada kelas sepuluh jurusan ilmu-ilmu sosial ini tampak tidak aktif, suasana kelas tidak kondusif sehingga peneliti dapat melihat bahwa proses belajar mengajar di kelas tersebut sangat tidak nyaman dimana guru asik mengajar dan siswa asik dengan kegiatan mereka di bangku masing-masing sehingga suasana gaduh lebih dominan terdengar dari kelas tersebut.
Pada keadaan kelas yang demikian bukan hanya berpengaruh pada keadaan kelas yang tidak kondusif saja, namun berpengaruh juga pada hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hasil evaluasi belajar pada tahap prasiklus yang peneliti lakukan pada kelas sepulus jurusan ilmu-ilmu sosial (X IIS).

Tabel 1. Hasil Belajar pada Prasiklus
No
Nama Siswa
Nilai
1
Ana Kurnia
30
2
Ayu Marlina Lestari
40
3
Dita Aprilia
40
4
Erli Paramita
40
5
Irian Wijayanti
40
6
Irmayanti Depitasari
40
7
Juni Rupiah
50
8
Khalimatus Sa’adiyah
30
9
Latifah Nuraini
50
10
Lat Winatasari
20
11
Mega Nilam Sari
30
12
M Sopi
20
13
Ongki Irawan Saputra
30
14
Rizkiya Nur Anisa
20
15
Rudi Prasetyo
30
16
Shella Moniana
30
17
Siti Warsiam
40
18
Sri Utami
40

Dapat dilihat hasil belajar siswa dari 18 siswa keseluruhan tidak satu siswapun yang memiliki nilai diatas nilai KKM yaitu 70. Nilai terendahnya adalah 20 sebanyak dua siswa. Dan nilai tertingginya hanya 50 dan hanya satu siswa yang memperoleh nilai tersebut.
Sudah dapat dilihat bahwa kelas ini memiliki masalah yang serius dan harus cepat diberikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini. Peneliti pada hal ini sudah dapat mengidentifikasi maslah yang terjadi sehingga peneliti perlu menganalisa dan mencari alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Altenatif solusi yang peneliti gunakan sebagai pemecahan masalah yaitu dengan cara memanfaatkan media pembelajaran pada saat menyajikan materi pembelajaran, dalam hal ini peneliti menggunakan aplikasi macromedia flash sebagai media pembelajaran yang paling tepat untuk meningkatkan minat belajar dan hasil  belajar siswa.
Dari hasil penelitian di kelas X IIS peneliti menggunakan tiga tahapan siklus yaitu; Prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus peneliti melakukan penelitian proses mengajar guru tanpa menggunakan media pembelajaran, pada siklus I dan II proses belajar mengajar guru dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash. Dari hasil penelitian pada tiga tahapan siklus ini mengalami peningkatan pada minat belajar dan hasil belajar siswa, seperti pada tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus (Prasiklus, Siklus I dan Siklus II)
No
Nama Siswa
Hasil Belajar Siswa
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Ana Kurnia
30
80
90
2
Ayu Marlina Lestari
40
60
90
3
Dita Aprilia
40
100
90
4
Erli Paramita
40
40
70
5
Irian Wijayanti
40
70
80
6
Irmayanti Depitasari
40
40
90
7
Juni Rupiah
50
70
60
8
Khalimatus Sa’adiyah
30
70
90
9
Latifah Nuraini
50
80
90
10
Lat Winatasari
20
80
100
11
Mega Nilam Sari
30
70
90
12
M Sopi
20
60
90
13
Ongki Irawan Saputra
30
10
60
14
Rizkiya Nur Anisa
20
50
80
15
Rudi Prasetyo
30
90
90
16
Shella Moniana
30
60
90
17
Siti Warsiam
40
40
90
18
Sri Utami
40
70
90

Jika dilihat dari data hasil belajar siswa dari prasiklus sampai pada siklus I dan siklus II kita dapat melihat hasil yang sangat signifikan yang membuktikan bahwa media pembelajaran Macromedia Flash dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas X IIS.
Dengan KKM 70 dan pencapaian yang penelitian harapkan sebanyak 80% untuk tingginya minat belajar siswa, peneliti mendapatkan hasil dari prasiklus yang hanya 0% ketuntasan hasil belajarnya, pada siklus I diperoleh hasil belajar dengan tingkat ketuntasan sebanyak 55,56% dan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar mencapai 88,89%. Ini membuktikan bahwa alternatif penyelesaian masalah pada kelas X IIS sangat efektif dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran macro media flash.
Dari kondisi kelas yang terjadi di kelas X IIS dan juga hasil belajar siswanya membuat peneliti yang juga berprofesi sebagai guru merasa terpanggil dan tertarik untuk melakukan penelitian tindak kelas untuk dapat memberikan solusi bagi situasi kelas tersebut dengan melakukan beberapa alternatif dengan tujuan agar minat belajar siswa dan hasil belajar siswa menjadi meningkat terutama pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karna itu, pada kesempatan kali ini peneliti mengambil penelitian tindak kelas pada mata pelajaran ekonomi yang peneliti lakukan dikelas X IIS dan Karya tulis ilmiah dengan judul “PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI”.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian tindak kelas ini antara lain:
1.      Bagaimana cara menerapkan media pembelajaran macromedia flash.
2.      Bagaimana media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3.      Bagaimana media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C.    Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini, antara lain:
1.      Mendeskripsikan media pembelajaran macromedia flash.
2.      Mendeskripsikan media pembelajaran macromedia flash dalam meningkatkan minat belajar siswa.
3.      Mendestripsikan media pembelajaran macromedia flash dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat dari penelitian perbaikan pembelajaran ini antara lain:
1.      Bagi siswa
a.       Meningkatkan semangat belajar siswa terutama pada pelajaran Ekonom.
b.      Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
c.       Mengetahui perkembangan teknologi yang dapat diaplikasikan dalam proses belajar melalaui macromedia flash.

2.      Bagi Peneliti
a.       Mengetahui media pembelajaran yang paling tepat diterapkan dalam proses pembelajaran dalam hal ini peneliti menggunakan macromedia flash.
b.      Menambah wawasan tentang perubahan yang terjadi pada siswa dengan melakukan penelitian tindak kelas yang dilakukan pada siswa kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo
c.       Menambah rasa kreatifitas untuk memberikan sesuatu yang baru dalam melakukan proses pembelajaran.

3.      Bagi Sekolah
a.       Sebagai masukan bagi sekolah tentang temuan-temuan yang terjadi disalah satu kelas di SMA Negeri 9 Tebo.
b.      Memperoleh informasi tentang penerapan media pembelajaran berupa macromedia flash sebagai alternatif solusi dalam proses pembelajaran yang dapat diterapkan.
c.       Memperoleh informasi beberapa masalah dan alternatif penyelesaian masalah yang terjadi di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 9 Tebo.

4.      Bagi instansi pendidikan secara umum
Secara umum bagi instansi pendidikan ini dapat diguakan sebagai rujukan untuk melihat bagaimana kondisi proses pembelajaran berlangsung yang oleh para guru diterapkan disekolah-sekolah dan juga menajdi salah satu alternatif dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash untuk meningkatkan kwalitas siswa dengan meningkatkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori
1.      Minat Belajar
Minat belajar merupakan salah satu faktor interen yang paling penting yang harus dimiliki siswa, karna dengan minat belajar seorang siswa akan melakukan kegiatan semua aktivitas belajar dengan penuh semangat dengan kesungguhan dan ketuusan hati baik di rumah maupun disekolah. Namun apabila seorang pelajar sudah tidak memiliki minat belajar dihatinya maka cara apapun yang dilakukan untuk menerapkan informasi dalam pendidikan sudah dapat dipastikan hasilnya tidak akan memuaskan bahkan tidak menolak kemungkinan hasilnya akan sia-sia. Oleh sebab itu, menjadi faktor penting yang harus tumbuh dan ditumbuhkan dari diri seorang siswa agar siswa memiliki minat belajar yang tinggi sehingga proses pembelajaran yang berlangsung akan menghasilkan sebuah hasil belajar yang memuaskan.
Minat belajar harus tumbuh pada diri seorang siswa, jika seorang pelajar tidak memiliki minat belajar maka akan besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ahli psikologi yang menyatakan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995). Dengan demikian minat belajar haruslah muncul dari diri seorang siswa agar dalam menerima ilmu pengetahuan di sekolah dapat terserap dengan baik dan memberikan hasil belajar yang baik.
Ahli Gie memberikan informasi yang cukup penting tentang keberhasilan siswa dalam menuntut ilmu disekolah, oleh sebab itu minat belajar harus muncul dari dalam diri siswa itu sendiri. Namun hal ini bukan berarti bahwa siswa yang tidak berhasil dalam belajar tidak dapat dirubah, dengan alasan minat belajar itu tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri. Justru dengan adanya orang tua, keluarga, teman, guru dan lingkungan yang turus mendorong seseorang juga mampu menimbulkan minat belajar bagi siswa yang belum memiliki minat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu, peran keluarga lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang baik dan mementingkan pendidikan dapat menjadi salah satu faktor munculnya minat belajar bagi siswa.

2.      Hasil Belajar
a.       Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah proses atau kegiatan yang dilakukan setelah siswa menerima materi atau pengetahuan yang disampaikan oleh guru dan dilaksanakan sebagai bahan evaluasi kemampuan siswa dalam menyerap pengetahuan yang telah disampaikan pada siswa tersebut.
(Nanan Sudjana, 2005:3) berpendapat bahwa Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendekatan dan pengajaran. Hasil belajar siswa menurut Benjamin S. Bloom pada umumnya adalah menyangkut perubahan tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotorik. Menurut Abdurrahman (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 14) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

3.      Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan hal yang sedang dikembangkan oleh banyak guru, bahkan pemerintah dalam bidang pendidikan melalui kegiatan Gebyar TIK setiap tahunnya melakukan kompetisi diseluruh propinsi di Indonesia, hal ini dari tahun ke tahun memberikan banyak konstribusi bagi perkembangan media pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah dan menimbulka minat para guru untuk ikut mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dalam membuat media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan alat atau visual yang dapat digunakan oleh guru untuk kepentingan menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa-siswi dibidang pendidikan. Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.

4.      Macromedia Flash
Macromedia flash adalah salah satu aplikasi yang dapat dioperasikan pada sistem operasi windows. Aplikasi ini sudah memiliki pengembangan dari tahun ketahun dan pemanfaatannya digunakan oleh para penggunanya untuk berbagai keperluan mulai dari membuat aplikasi handphon, membuat game, membuat animasi, dan juga digunakan untuk membuat media pembelajaran. Menurut Nurdin Ardiyansyah (2013), Macromedia flash adalah sebuah sofware yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek dinamis sebuah web atau membuat filem animasi.
Macromedia flash adalah produk dari perusahaam Macromedia yang keudian diakuisisi oleh perusahaan Adobe, namun bedikian produk-produknya yang pada awalnya hanya bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk membuat web ini tetap menggunakan nama Macromedia Flash walaupun ada orang yang menyebutnya dengan sebutan Adobe Macromedia Flash.

Gambar 1. Tampilan Macromedia Flash

A.    Kerangka Berpikir
Kerangka fikir merupakan uraian atau alur yang memberikan gambaran pada pelaksanaan penelitian tindak kelas dimana kerangka fikir berisikan poin-poin penting yang menjadi perhatian mulai dari tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Adapun kerangka fikir pada penelitian  ini adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi saat ini (dalam kondisi prasiklus atau sebelum dilakukan PTK)
Kondisi sebelum dilaksanakannya penelitian tindak kelas, atau pada kondisi prasiklus adalah:
a.       Media pembelajaran tidak menarik (hanya berupa buku paket).
b.      Banyak guru yang tidak menggunakan media pembelajaran.
c.       Minat belajar siswa rendah.
d.      Siswa lebih sibuk dengan aktifitas yang tidak bermanfaat dan cendrung terjadi kegaduhan.
e.       Hasil belajar siswa rendah.

2.      Tindakan yang akan dilakukan
Tindakan yang akan dilakukan pada saat melakukan penelitian tindak kelas (pada siklus I dan siklus II) adalah:
a.       Memperkenalkan aplikasi macromedia flash sebagai pendorong minat siswa dalam mengikuti pelajaran berbasis teknologi.
b.      Menggunakan media pembelajaran yang relevan pada mata pelajaran ekonomi dengan aplikasi macromedia flash.
c.       Memberikan motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan minat belajar dan hasil belajar siswa.

3.      Hasil akhir yang diharapkan
Hasil akhir yang peneliti harapkan adalah, terjadinya peningkatan minat belajar dengan tingkat minat sebesar 80% dan hasil belajar siswa dengan KKM 70 sesuai dengan KKM yang dipergunakan di SMA Negeri 9 Tebo. Dengan jumlah siswa kelas sepuluh ilmu-ilmu sosial 18 orang maka hasil akhir yang menjadi target peneliti adalah sebanyak 14 siswa harus memiliki nilai hasil belajar minimal 70 sesuai dengan KKM mata pelajaran ekonomi pada kelas sepuluh.

4.      Diagram alur pada penelitian tindak kelas
Berikut diagram alur yang menunjukkan keranga pemikiran peneliti pada saat melakukan peelitian tindak kelas pada mata pelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo:

Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Berfikir
A.    Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian tindak kelas yang sudah dilaksakan sebanyak tiga tahap, mulai dari tahap prasiklus, tahap siklus I, dan tahap siklus II. Peneliti memiliki hipotesa sebagai berikut:
1.      Dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash penyajian materi pelajaran dapat dikemas dengan lengkap dan menarik.
2.      Dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3.      Dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa.





















BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
Subjek penelitian adalah siswa kelas X IIS (Ilmu-ilmu Sosial) dengan jumlah siswa 18 orang dan mata pelajaran yang diampu adalah mata pelajaran Ekonomi.
Tempat penelitian tindak kelas adalah SMA Negeri 9 Tebo.
Pihak-pihak yang membantu antara lain:
1.      Bapak Yusrizal sebagai Kepala UPBJJ-UT Jambi
2.      Bapak Ahmad Safki sebagai pengelola kegiatan PKP UPBJJ-UT Jambi
3.      Ibu Dr. Hj. Muazza, M.Si sebagai pembimbing PKP
4.      Ibu Sari Novyati, S.Pd sebagai Supervisor 2
5.      Bapak Mulyadi, S.Pd sebagai kepala SMA Negeri 9 Tebo
6.      Semua guru dan staf tata usaha SMA Negeri 9 Tebo
7.      Siswa-siswi SMA Negeri 9 Tebo kelas X IIS

B.     Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.      Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada pemantapan kemampuan profesional ini adalah penis penelitian tindak kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dilaksanakan didalam kelas untuk mengetahui kondisi atau keadaan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar, dan menemukan metode-metode baru dan tepat untuk digunakan didalam kelas. Jenis penelitian tindak kelas ini peneliti pilih disesuaikan dengan aturan yang dikeluarkan oleh universitas terbuka ketika mahasiswanya mengampuh mata kuliah pemantapan kemampuan profesional terutama bagi mahasiswa fakultas pendidikan, peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa universitas Terbuka dengan program studi pendidikan ekonomi yang- sedang mengambil mata kulah pemantapan kemampuan profesional maka penelitian jenis PTK ini adalah satu jenis penelitian yang paling tepat peneliti lakukan.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengelolaan kelas dengan melakukan pendekatan, menyajikan materi dengan sistem yang dilakukan oleh kebanyakan guru dan juga menggunakan inovasi yang menggunakan media pembelajaran interaktif yang jarang digunakan oleh para guru di sekolah tersebut dengan tujuan memperoleh perbaikan hasil belajar siswa. Penelitian pada hasil belajar siswa ini dipilih karena pada penelitian tindakan kelas terdapat proses refleksi diri (self reflection) yakni upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Dari hasil proses refleksi inilah kemudian peneliti melakukan proses perbaikan melalui perencanaan dan mengaplikasikan program pembelajaran yang sudah disiapkan pada saat melakukan penelitian tindak kelas sehingga peneliti mendapatkan hasil yang diinginkan.

2.      Prosedur Penelitian
Penelitian tindak kelas yang peneliti lakukan secara bertahap dan berupa siklus pengulangan untuk melihat hasil belajar siswa hingga memperoleh hasil belajar siswa yang terbaik. pada penelitian tindak kelas kali ini peneliti membagi dalam tiga siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan observasi, serta refleksi.
Penelitian tindak kelas ini dilaksanakan sebanyak 3 tahap siklus. Secara rinci kegiatan pada masing-masing siklus akan dijabarkan sebagai berikut :
a.       Prasiklus
Pada prasiklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1)      Tahap Perencanaan (planning)
a)      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran dengan kurikulum 2013 revisi.
b)      Menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan.
c)      Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar observasi aktivitas belajar, dan soal.

2)      Pelaksanaan (action)
a)      Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran sebagaimana umumnya guru mengajar dikelas yaitu dengan metode ceramah.
b)      Alat bantu yang digunakan adalah papan tulis dan sepidol.
c)      Media pembelajaran yang digunakan berupa buku paket.

3)      Pengamatan (observation)
Pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap situasi kelas yang diteliti pada saat aktivitas belajar. Pengamatan peneliti anggap sangat tepat peneliti pilih untuk penelitian yang berhubungan dengan suatu kondisi tempat, interaksi sosial, proses belajar mengajar, dan tingkah laku individu/kelompok. Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui : aktivitas belajar.
Pada penelitian ini peneliti akan mengetahui bagaimana hasil dari aktivitas belajar siswa dengan melihat apa yang dilakukan siswa pada saat proses aktivitas belajar berlangsung dan serta mengetahui pengaruh dari aktivitas belajar yang disampaikan dengan metode ceramah terhadap siswa.




4)      Refleksi (reflection)
Refleksi ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus pada prasiklus ini melakukan analisis terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dan melakukan perencanaan pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya.

b.      Siklus I
Pada siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1)      Tahap Perencanaan (planning)
a)      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran dengan kurikulum 2013 revisi.
b)      Menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash

2)      Pelaksanaan (action)
a)      Pada tahap ini peneliti menggunakan bantuan proyektor dan laptop.
b)      Media pembelajaran yang digunakan berupa aplikasi macromedia flash.
c)      Memberikan contoh ringan jika ada siswa yang belum mengerti.

3)      Pengamatan (observation)
Selama proses penelitian tindak kelas pada siklus I ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa, dan memperoleh catatan sebagai berikut:
a)      Siswa menampakkan rasa ketertarikan dan keingintahuan atas penggunaan media pembelajaran macromedia flash.
b)      Kondisi kelas menjadi kondusif.
c)      Siswa menampakkan keaktifannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang masih belum dipahami.
d)      Konsentrasi siswa terhadap pelajaran mulai dapat dirasakan
e)      Minat belajar siswa mulai dapat dilihat selama proses belajar berlangsung.

4)      Refleksi (reflection)
Refleksi ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus pada siklus I ini peneliti melakukan analisis terhadap minat belajar siswa selama aktivitas belajar berlangsung  dan menganalisa hasil belajar siswa, serta melakukan perencanaan pembelajaran kembali untuk perbaikan pada  siklus II.

c.       Siklus II
Pada siklus II ini, proses penelitiannya terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1)      Tahap Perencanaan (planning)
a)      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran dengan kurikulum 2013 revisi.
b)      Menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan.

2)      Pelaksanaan (action)
a)      Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran dengan melakukan motivasi.
b)      Menggunakan media pembelajaran macromedia flash.
c)      Memberikan penjabaran yang ringan sebagai pendukung media pembelajaran.
d)      Menggunakan alat bantu berupa laptop dan proyektor.
3)      Pengamatan (observation)
Dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash sebagai berikut:
a)      Kondisi kelas lebih kondusif dan cendrung aktif.
b)      Siswa memiliki minat belajar yang tinggi, dilihat dari keseriusan siswa dalam mengiuti semua pembelajaran yang berlangsung
c)      Siswa mudah menerima materi yang disajikan dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap media pembelajaran macromedia flash.
d)      Pada saat evaluasi berlangsung siswa masih memiliki semangat untuk mengikuti.
e)      Ketertarikan siswa kepada perkembangan teknologi, terutama aplikasi presentasi yang digunakan berupa macromedia flash.
4)      Refleksi (reflection)
Refleksi ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus, pada siklus  ini peneliti  melakukan analisis terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa serta menyimpulkan hasil dari setiap tahapan siklus mulai dari prasiklus, siklus I, sampai pada siklus 2.

C.    Teknik Analisis Data
Penelitian tindak kelas ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dan dipersentase yaitu data kuantitatif dari hasil hasil observasi dan hasil belajar siswa pada siswa kelas X Ilmu-Ilmu Sosial  dalam aktivitas pembelajaran ekonomi. Dari hasil data yang peneliti peroleh tersebut kemudian dilakukan presentasi untuk dibandingkan antar siklus mulai dari prasiklus, siklus I sampai dengan siklus II.
Teknik analisis data yang peneliti maksudkan adalah  Teknik Hasil Belajar Ekonomi:
a.       Dihitung dari nilai rata-rata
X         : Nilai rata-rata
       : Jumlah seluruh sekor
N         : Banyak subjek
(Sutrisno Hadi, 2004 : 13)

b.      Presentase ketuntasan hasil belajar siswa

Kriteria keberhasilan penelitian tindak kelas pada kali ini adalah sebesar 80% minat belajar siswa, dengan nilai KKM adalah 70 dari jumlah siswa 18 siswa pada kelas X IIS.

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindak kelas yang dilakukan pad kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan pembelajaran sebanyak dua tahapan yaitu pada siklus I dan pada siklus II. Dari dua tahapan siklus tersebut peneliti melakukan perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya yaitu pada prasiklus, sehingga peneliti mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada setiap siklus.
Berikut perbaikan pembelajaran pada penelitian tindak kelas yang dilakukan melalui tiga tahapan siklus:
1.      Prasiklus
Prasiklus adalah penelitian tindak kelas yang dilakuan pada kondisi umum terlaksananya pembelajaran dikelas, dan belum melakukan perbaikan pembelajaran.

a)      Kelebihan pada Prasiklus
1)      Dapat dilakukan pembelajaran tanpa arus tergantung dengan arus listrik.
2)      Guru terlihat mahir dalam penguasaan materi.
3)      Lebih praktis karena tidak menggunakan media pembelajaran.
4)      Interaksi antara siswa dan guru dapat berlangsung sambil menjabarkan materi.

b)      Kekurangan pada prasiklus
1)      Siswa kurang tertarik dengan proses pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran.
2)      Siswa cendrung melakukan aktifitas sendiri yang menimbulkan kegaduhan atau tidak fokus pada pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
3)      Interaksi antara guru dan siswa tidak menghasilkan respon yang sesuai dengan keinginan guru.
4)      Berimbas pada rendahnya nilai hasil belajar siswa.

b.      Siklus I
Pada siklus I penelitian tindak kelas dilakukan dengan perbaikan pembelajaran setelah melakukan identifikasi dan analisis masalah yang terjadi pada prasiklus, dan dilakukan perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I peneliti sudah enentukan alternatif solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada prasiklus dengan memilih untuk menggunakan media pembelajaran macromedia flash pada siklus I. Pada setiap siklus tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, berikut adalah kekurangan dan kelebihan pada siklus I ini.

a)      Kelebihan Siklus I
1)      Menggunakan media pembelajaran macromedia flash
2)      Siswa tertarik dengan perkembangan teknologi sehingga macromedia flash yang merupakan aplikasi dengan kemampuan desain animasi menjadi daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran yang berlangsung
3)      Evaluasi belajar juga sudah tersedia di media pembelajaran sehingga siswa tidak terpaling oleh media pembelajaran yang dibuat
4)      Media pembelajaran macromedia flash cukup lengkap fasilitasnya sehingga bisa didesain sesuai keinginan mulai dari penyajian KI, KD, tujuan pembelajaran, materi, quiz, soal- evaluasi, memasukkan audio, memasukkan vidio sampai membuat animasi dalam penampilanya.
5)      Mudah digunakan oleh siapa saja dan dapat dijadikan aplikasi di handphon sehingga siswa juga dapat melakukan belajar mandiri dirumah melalui handphon.
6)      Desain dapat disesuaikan dengan minat sesuai keinginan

b)      Kekurangan Siklus I
1)      Sangat tergantung oleh listrik jika akan melakukan  penyajian materi kecuali bagi sekolah yang memperbolehkan siswanya untuk membawa handphon.
2)      Pada penggunaan media pembelajaran pada pertama kali konsentrasi siswa tidak pada materi yang disajikan namun fokus pada aplikasi macromedia flash sebagai media pembelajaran sehingga beberapa siswa masih belum faham dengan materi yang disajikan.
3)      Tidak semua guru bisa mendesain atau membuat media pembelajaran pada macromedia flash.
4)      Tingkat fokus siswa pada aplikasi membuat guru terlena dan kurang memperhatikan atau melakukan pendekatan kepada siswa pada saat proses belajar berlangsung.

c.       Siklus II
Siklus II ini merupakan perbaikan pembelajaran dari identifikasi, dan analisis masalah yang peneliti lakukan dari hasil penelitian pada siklus I. Pada siklus II ini peneliti masih menggunakan macromedia flash namun peneliti membaca siswa pada suasana yang aktif sehingga siswa bukan hanya fokus dengan jalannya macromedia flash dalam menyajikan materi namun siswa juga mulai terbawa oleh suasana yang diharapkan guru dikelas sehingga mulai dari minat- belajar dengan bantuan media pembelajaran macromedia flash juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II ini.

Berikut adalah kekurangan dan kelebihan pada siklus II:
a)      Kelebihan pada Siklus II
1)      Media pembelajaran macromedia flash merupakan media pembelajaran yang lengkap sesuai kebutuhan guru dalam mengajar.
2)      Mudah penggunaannya dan dapat dipindahkan ke handphon
3)      Bahasa, warna, gambar, vidio, link dan lain-lain yang dibutuhkan dapat didesain sesuai keinginan.
4)      Siswa tertarik dengan aplikasi macromedia flash sehingga media ini mampu menarik perhatian dan mendorong siswa untuk mengikuti pembelajatan

b)      Kekurangan pada Siklus II
1)      Tergantung dengan listrik jika sekolah tidak mengijinkan siswa untuk menggunakan handphon.
2)      Tidak semua guru dapat mendesain media pembelajaran dengan aplikasi macromedia flash.

1.      Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu keinginan yang muncul dari diri manusia yang tidak dibawa sejak lahir yang muncul karena dorongan atas kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu atau informasi, dan ilmu pengetahuan dan untuk memperolehnya dibutuhkan usaha-usaha tertentu.
Pada penelitian tindak kelas ini untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, peneliti menentukan tingkat keberhasilan penelitian dengan presentasi sebesar 80%. Dengan kriteria nilai minat belajar sebagai berikut:

Tabel 3. Kriteria Nilai Pada Minat Belajar
No
Kelas Interval
Kriteria
1
0 – 40
Sangat Kurang
2
41 – 55
Kurang
3
56 – 70
Cukup
4
71 – 85
Baik
5
86 – 100
Sangat Baik

Pada penilaian minat belajar yang peneliti gunakan sebagai acuan ada lima indikator yaitu:
a)      Rasa tertarik
b)      Perasaan senang
c)      Perhatian
d)      Partisipasi
e)      Keinginan atau kesadaran.

Dari hasil penelitian tindak kelas peneliti memperoleh data peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X IIS SMA Negeri  9 Tebo diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4. Data Penilaian Minat Belajar Siswa Kelas X IIS pada Mata Pelajaran Ekonomi ( % )
No
Indikator Penilaian
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Rasa tertarik
0%
88,89%
100%
2
Perasaan senang
11,11%
72,22%
88,89%
3
Perhatian
11,11%
94,44%
100%
4
Partisipasi
11,11%
55,56%
94,44%
5
Keinginan/ Kesadaran
0%
55,56%
83,33%
Rata-rata nilai minat (%)
6,67%
73,33%
93,33%

Dari tebel diatas dapat dilihat bahwa pada prasiklus diperoleh data bahwa minat belajar siswa hanya 6,57%, pada siklus I diperoleh nilai minat belajar siswa sebesar 73,33%, dan pada siklus II diperoleh nilai minat belajar siswa sebesar 93,33%.
Dari tebel diatas peneliti juga menyajikan data berupa diagram untuk melihat tingkat kenaikan minat belajar siswa pada tiga tahapan siklus, sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa

1.      Hasil Belajar
Hasil belajar adalah proses akhir pembelajaran siswa didalam kelas dalam mengampuh matapelajar baik itu dalam satu KD atau dalam satu semester untuk mengetahui seberapa berhasilkan proses pembelajaran guru dan juga siswa dalam menerima informasi dan ilmu pengetahuan yang disampaikan didalam kelas. Pada penelitian tindak kelas yang dilakukan dikelas X IIS ini, peneliti menggunakan KKM yang sesuai dengan KKM yang digunakan di SMA Negeri 9 Tebo yaitu 70.
Pada penelitian tindak kelas hasil belajar siswa kelas X IIS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Tebo yang dilakukan melalui tiga tahapan siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan Siklus II. Peneliti memperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Kelas X IIS pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No
Nama Siswa
Hasil Belajar Siswa
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Ana Kurnia
30
80
90
2
Ayu Marlina Lestari
40
60
90
3
Dita Aprilia
40
100
90
4
Erli Paramita
40
40
70
5
Irian Wijayanti
40
70
80
6
Irmayanti Depitasari
40
40
90
7
Juni Rupiah
50
70
60
8
Khalimatus Sa’adiyah
30
70
90
9
Latifah Nuraini
50
80
90
10
Lat Winatasari
20
80
100
11
Mega Nilam Sari
30
70
90
12
M Sopi
20
60
90
13
Ongki Irawan Saputra
30
10
60
14
Rizkiya Nur Anisa
20
50
80
15
Rudi Prasetyo
30
90
90
16
Shella Moniana
30
60
90
17
Siti Warsiam
40
40
90
18
Sri Utami
40
70
90
Total Nilai
620
1.140
1.530
Nilai Rata-rata
34,44
63,33
85

Dari hasil evaluasi belajar siswa pada tiga tahapan siklus, diperoleh data sebagai berikut: Pada prasiklus diperoleh total nilai sebesar 620 dengan nilai rata-rata kelas 34,44, pada siklus I diperoleh total nilai sebesar 1.140 dengan nilai rata-rata 63,33, dan pada siklus II diperoleh nilai sebesar 1.530 dengan nilai rata-rata 85.
Untuk melengkapi data penelitian, maka berikut peneliti sediakan diagram hasil belajar siswa.

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Siswa

A.    Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Untuk membahas hasil penelitian perbaikan pembelajaran akan diolah dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
1.      Dihitung dari nilai rata-rata


X         : Nilai rata-rata
       : Jumlah seluruh sekor
N         : Banyak subjek
(Sutrisno Hadi, 2004 : 13)

2.      Presentase ketuntasan hasil belajar siswa


Dari pengolahan hasil penelitian tindak kelas yang sudah diperoleh kemudian peneliti melakukan pembahasan hasil penelitian sehingga nantinya peneliti memperoleh data yang akurat dan mengetahui apakah penilitian tindak kelas yang peneliti lakukan berhasil atau tidak. Data yang peneliti peroleh dalam penelitian tindak kelas terbagi menjadi dua data yaitu data minat belajar dan data hasil belajar siswa, agar lebih mudah dalam membahas hasil penelitian perbaikan pembelajaran dibidang peningkatan minat belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo. Peneliti membagi menjadi dua pembahasan, sebagai berikut:
1.      Minat Belajar
Dari data yang sudah dikumpulkan pada penelitian tindak kelas dalam peningkatan minat belajar siswa kelas X IIS terhadap mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Tebo diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Data Peningkatan Minat Belajar (%)
No
Indikator Penilaian
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Rasa tertarik
0
88,89
100
2
Perasaan senang
11,11
72,22
88,89
3
Perhatian
11,11
94,44
100
4
Partisipasi
11,11
55,56
94,44
5
Keinginan/ Kesadaran
0
55,56
83,33
Total Nilai Minat Belajar
33,33
366,67
466,66
Rata-rata Nilai Minat Belajar
6,67
73,33
93,33
Beseran Peningkatan Minat Belajar (Dalam %)
0%
66,66%
20%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh indikator pada siklus I mengalami kenaikan dari prasiklus mulai dari 44,45% hingga 88,89%. Dimana pada indikator rasa tertarik naik sebesar 88,89%, pada indikator perasaan senang naik sebesar 61,11%, dan pada indikator perhatian juga mengalami kenaikan minat belajar sebesar 83,33%, begitu juga pada indikator partisipasi juga mengalami kenaikan sebesar 44,45%, begitu juga pada indikator keinginan/ kesadaran pada indikator ini juga mengalami kenaikan sebesar 55,56%. Dengan demikian dari hasil penelitian pada siklus I dapat disimpulkan bahwa peningkatan minat belajar siswa mengalami kenaikan minat belajar siswa dari prasiklus ke siklus I dengan peningkatan minat belajar siswa tertinggi terjadi pada indikator perhatian dengan jumlah peningkatan sebesar 88,89%.
Dari perhitungan rata-rata pada prasiklus sebesar 6,67%, dan pada siklus I nilai rata-rata peningkatan minat belajar siswa sebesar 73,33%. Artinya nilai rata-rata indikator pada peningkatan minat belajar siswa dari prasiklus kesiklus I mengalami kenaikan sebesar 66,66%. Jika dilihat dari angka keberhasilan penelitian pada peningkatan minat belajar siswa sebesar 80% maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindak kelas pada peningkatan minat belajar siswa pada siklus I belum tercapai. Artinya pada siklus I ini penelitian peningkatan minat belajar siswa pada kelas X IIS terhadap mata pelajaran ekonomi sudah belum berhasil dengan nilai peningkatan minat belajar siswa sebesar 73,33%.
Karena penelitian tindak kelas dalam hal peningkatan minat belajar siswa pada siklus I belum berhasil maka dilakukan penelitian  hingga siklus II maka peneliti tetap melakukan penelitian pada siklus II, dan diperoleh hasil pada siklus II seperti pada tabel 5. pada siklus II indikator rasa tertarik diperoleh peningkatan minat belajar siswa sebesar 100%, nilai pada indikator ini meningkat dari siklus I kesiklus II sebesar 11,11%. Pada indikator perasaan senang diperoleh nilai 88,89%, nilai peningkatan minat belajar siswa ini meningkat 16,67% dari siklus I. Dan pada indikator perhatian pada siklus II diperoleh nilai peningkatan minat belajar siswa sebesar 100%, indikator perhatian mengalami juga mengalami kenaikan sebesar 5,56% dari siklus II. Pada indikator partisipasi pada siklus II diperoleh nilai kenaikan minat belajar sebesar 94,44%, pada indikator partisipasi ini juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dengan tinggi peningkatan sebesar38,88%. Pada indikator keinginan/ kesadaran pada peningkatan minat belajar siswa disiklus II memperoleh nilai sebesar 83,33%, nilai ini meningkat dari siklus I sebesar 27,77%.
Pada siklus II ini diperoleh nilai rata-rata peningkatan minat belajar siswa sebesar 93,33%, nilai rata-rata ini lebih tinggi dari nilai rata-rata pada siklus I yang hanya 73,33%. Nilai peningkatan minat belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari siklus I. Dari hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai peningkatan minat belajar siswa sebesar 93,33%, ini artinya penelitian tindak kelas pada peningkatan minat belajar siswa pada siklus II sudah berhasil. Nilai pada siklus II ini lebih tinggi dari batas keberhasilan penelitian peningkatan minat belajar siswa yang peneliti targetkan sebesar 80%, dan peneliti memperoleh peningkatan minat belajar siswa sebesar 93,33%.

2.      Hasil Belajar
Data dari hasil penelitian tindak kelas pada hasil belajar siswa diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 7. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No
Nama Siswa
Hasil Belajar Siswa
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
1
Ana Kurnia
30
80
90
2
Ayu Marlina Lestari
40
60
90
3
Dita Aprilia
40
100
90
4
Erli Paramita
40
40
70
5
Irian Wijayanti
40
70
80
6
Irmayanti Depitasari
40
40
90
7
Juni Rupiah
50
70
60
8
Khalimatus Sa’adiyah
30
70
90
9
Latifah Nuraini
50
80
90
10
Lat Winatasari
20
80
100
11
Mega Nilam Sari
30
70
90
12
M Sopi
20
60
90
13
Ongki Irawan Saputra
30
10
60
14
Rizkiya Nur Anisa
20
50
80
15
Rudi Prasetyo
30
90
90
16
Shella Moniana
30
60
90
17
Siti Warsiam
40
40
90
18
Sri Utami        
40
70
90
Total Nilai
620
1.140
1.530
Nilai Rata-rata
34,44
63,33
85
Nilai Terendah
20
10
60
Nilai Tertinggi
50
100
100
Persentase ketuntasan
0%
55,56%
88,89%
Persentase Peningkatan ketuntasan Hasil belajar
0%
55,56%
33,33%

Dari data diatas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus kesiklus I dan dari siklus I kesiklus II, semua nilai mulai dari total nilai, nilai rata-rata, sampai dengan presentse ketuntasan mengalami kenaikan. Dari hasil penelitian pada siklus I mengalami kenaikan hasil belajar sebesar 55,56% dan pada siklus II mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 33,33%. Pada pembahasan data peningkatan hasil belajar siswa peneliti akan menjabarkan atau membahas dengan berpatokan pada  nilai rata-rata dan juga presentase ketuntasan.
Pada prasiklus peneliti memperoleh data nilai rata-rata sebesar 34,44 dan presentase ketuntasan sebesar 0%, nilai ini menjadi nilai awal peneliti dalam melakukan analisis data pada permasalahan peningkatan hasil belajar siswa untuk diperbaiki pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I diperoleh  nilai rata-rata sebesar  63,33, nilai hasil belajar pada siklus I ini meningkat sebesar 28,89 dibandingkan dengan nilai hasil belajar siswa pada prasiklus.
Namun pada siklus I peneliti belum berhasil meningkatkan hasil belajar siswa jika dinilai dari nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar  63,33 namun jika nilai dilihat dari hasil belajar siswa secara perorangan pada siklus I ini  sudah terdapat nilai diatas KKM sekolah yang juga peneliti jadikan batasan keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa, karena ada 10 siswa yang memiliki nilai sama atau lebih dari 70.
Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 85, nilai rata-rata pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 21,67. Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh nilai 85 pada siklus II, ini artinya pada siklus II penelitian tindak kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui perhitungan nilai rata-rata mengalami keberhasilan.
Dilihat dari presentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan hasil awal pada prasiklus sebesar 0% dan pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 55,56% ini berarti pada siklus I peneliti memperoleh peningkatan presentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan prasiklus, dengan peningkatan presentasi ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 55,56%. Dari perolehan nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I ini peneliti belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa masih dibawah 80.
Pada siklus II diperoleh nilai presntase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88%, nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II ini mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 33,33%. Meskipun kenaikan presentase ketuntasan pada siklus II ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan kenaikan nilai presentase ketuntasan pada siklus I sebesar 55,56%, namun pada siklus II ini peneliti memperoleh nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa diatas target ketuntasan yaitu 80%. Dengan demikian,  penelitian tindak kelas pada nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa sudah melampaui batas ketuntasan yang artinya penelitian ini dinyatakan berhasil.
Dari hasil penelitian dan pembahasan baik itu peningkatan minat belajar maupun pada peningkatan hasil belajar siswa pada tahapan siklus mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus II, diperoleh peningkatan dari prasiklus secara signifikan pada siklus I. Namun demikian peneliti sudah mematokkan nilai keberhasilan dalam penelitian tindak kelas ini sehingga peneliti harus melakuakan penelitian pada siklus II, dan pada siklus II peningkatan minat belajar dan juga peningkatan hasil belajar siswa tidak sebesar pada siklus I. Namun pada siklus II ini nilai peningkatan minat belajar dan juga peningkatan hasil belajar siswa sudah mencapai bahkan lebih dari batas keberhasilan penelitian. Ini berarti bahwa penelitian tindak kelas pada mata pelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo mengalami keberhasilan dalam penelitian dengan memperoleh hasil penelitian diatas batas keberhasilan penelitian.
















BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.    Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo ini dilakukan pada jam pelajaran ekonomi dengan identifikasi masalah pada kelas tersebut:
1.      Guru tidak menggunakan media pembelajaran
2.      Kelas tidak kondusif dan tidak ada interaksi antara guru dan siswa secara aktif
3.      Minat belajar siswa rendah
4.      Hasil belajar siswa rendah

Dari identifikasi masalah tersebut kemudian peneliti melakukan analisis serta mencari alternatif solusi sebagai pemecahan masalah. Pada penelitian tindak kelas ini penulis menggunakan alternatif solusi yaitu dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash dalam proses pembelajaran. Untuk melihat hasil dari penggunaan media pembelajaran macromedia flash tersebut sudah tepat atau belum peneliti melakukan penelitian dengan tiga siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Dari tahapan prasiklus sampai pada siklus II diperoleh hasil yang memuaskan dengan peningkatan minat belajar siswa pada siklus I sebesar 73,33% dan peningkatan minat belajar siswa pada siklus II sebesar 93,33%.  Dan pada peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh peningkatan sebesar 55,56% dan pada siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 88.89%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tindak kelas kali ini dinyatakan berhasil dengan angka peningkatan minat belajar sebesar 93,33% dan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 88,89%. Hasil pada siklus II tersebut melampaui batas keberhasilan penelitian dengan nilai 80%. Berarti alternatif solusi yang peneliti gunakan pada penelitian tindak kelas pada kelas X IIS ini sudah tepat yaitu dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash. Pernyataan peneliti tentang media pembelajaran macromedia flash sangat tepat untuk mengatasi masalah pada kelas X IIS tersebut didukung oleh hasil penelitian tindak kelas yang suda dilakukan di SMA Negeri 9 Tebo khususnya dikelas X IIS.

B.     Saran Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian tindak kelas yang peneliti lakukan pada kelas X IIS, peneliti pada kesempatan ini ingin menyampaikan saran tindak lanjut. Adapun saran tindak lanjut dari peneliti adalah:
1.      Sebaiknya para guru lebih kreatif dalam menyajikan materi pelajaran, bukan hanya berceramah saja namun gunakanlah alat peraga atau media pembelajaran yang lainnya.
2.      Media pembelajaran macrmedia flash sudah terbukti berhasil menjadi alternatif solusi untuk menyelesaikan maslah pada rendahnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan juga rendahnya hasil belajar siswa.
3.      Dari hasil penelitian tindak kelas yang peneliti lakuan, diharapkan sekolah merespon positif alternatif masalah tersebut dengan menguji coba pada para guru untuk menggunkan media pembelajaran macromedia flash dalam proses pembelajaran.
4.      Agar para guru bersemangat dalam membuat media pelajaran, peneliti berharap sekolah memperhatikan kebutuhan proyektor untuk setiap ruang kelas sehingga media pembelajaran alternatif yang disiapkan bisa ditampilakan.








DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Ardiyansah Nurdin. 2013. Macromedia Flash Profesional 8. Jakarta: Erlangga
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asep Jihan dan Abdul haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Press.
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta.
Saur Tampubolon. (2013). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sistem Pengembangan Profesi Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
Sukarno. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI IPA SMA N 3 Semarang. Skripsi. Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Ahmad, Abdul Karim H. 2007. Media Pembelajara. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.















LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk dicantumkan pada Laporan PKP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar