PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
MACROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI
OLEH :
NAMA : SUSANTO
NIM : 030572959
POKJAR : RIMBO BUJANG
MASA
REGISTRASI : 2019.2
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2019.2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PEMANTAPAN
KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP)
PROGRAM S1
PENDIDIKAN EKONOMI
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
OLEH
N A M A : SUSANTO
N I M : 030572959
PROGRAM STUDI : S1
PENDIDIKAN EKONOMI
TEMPAT MENGAJAR : SMA
NEGERI 9 TEBO
Rimbo Ulu, 15 November
2019
Mengetahui Menyetujui
Ka. UPBJJ-UT Jambi Pembimbing
YUSRIZAL,
M.Pd Dr. Hj. MUAZZA, M.Si
NIP.197504072002121001 NIP.19671108 19951 2 001
THE
USE OF MACROMEDIA FLASH INTRUCTIONAL MEDIA
IN
INCREASING STUDENTS INTEREST AND LEARNING OUTCOMES
ON
ECONOMIC SUBJECT
By:
SUSANTO
030572959
ABSTRACK
This research was conducted in X IIS
Class of SMAN 9 Tebo on economic subject, where this class was identified as
having a problem of students interest and learning outcomes. By looking the
condition of that class, the researcher
analyzed the problem and found an
alternative solution in improving the learning process by using Macromedia
Flash. The aim of this research is to describe macromedia flash as the learning
media in increasing students interest and learning outcomes in X IIS Class.
After doing classroom action research with three cycle stages, found that there is an increasing of students
learning interest in the first cycle as
many of 73.33% and in the second cycle increased by 93.33%,
furthermore, there is also an increasing of students learning outcomes in the first cycle as many of 55.56% and continued to increase in the second cycle to 88.89%. Thus, an alternative solution in classroom action research using macromedia flash learning media in increasing students interest and learning outcomes is successful.
furthermore, there is also an increasing of students learning outcomes in the first cycle as many of 55.56% and continued to increase in the second cycle to 88.89%. Thus, an alternative solution in classroom action research using macromedia flash learning media in increasing students interest and learning outcomes is successful.
Keywords : Macromedia
Flash learning media, student learning interest, and student learning outcomes.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
LEMBAR
PENGESAHAN ...................................................................... 2
ABSTRAK ................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................. 4
DAFTAR TABEL...................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. 7
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. 8
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah......................................................... 9
B.
Rumusan Masalah ................................................................. 13
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan
Pembelajaran ........................... 13
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan
Pembelajaran ......................... 13
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori ...................................................................... 15
B.
Kerangka Berfikir .................................................................. 18
C.
Hipotesa Penelitian ................................................................ 21
BAB III. PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A.
Subjek Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak
yang
Membantu............................................................................... 22
B.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................. 22
C.
Teknik Analisis Data.............................................................. 27
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajaran.............. 29
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajaran.......... 36
BAB V SIMPULAN
DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.
Simpulan................................................................................. 43
B.
Saran Tindak Lanjut............................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 46
HASIL PEKERJAAN SISWA YANG TERBAIK DAN TERBURUK PERSIKLUS
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Belajar Pada Prasiklus................................................... 10
Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus (
Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus
II)................................................................................. 11
Tabel 3 Kriteria Nilai Pada Minat Belajar........................................... 33
Tabel 4 Data Penilaian Minat Belajar Siswa Kelas X
IIS Pada Mata
Pelajaran
ekonomi (%)........................................................... 33
Tabel 5 Hasil Belajar Siswa Kelas x IIS Pada
Prasiklus, Siklus I dan
Siklus II.................................................................................. 35
Tabel 6 Data Peningkatan Minat Belajar............................................. 37
Tabel 7 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa................................... 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tampilan Macromedia Flash............................................... 18
Gambar 2 Diagram Alur Kerangka Berfikir......................................... 20
Gambar 3 Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa......................... 34
Gambar 4 Diagram Hasil Belajar Siswa............................................... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Dan
Terburuk Persiklus 46
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah salah satu bagian terpenting dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia, hal ini dikarenakan pendidikan berhubungan langsung dengan
kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan pendidikan
perlu diperhatikan dan terus ditingkatkan mulai dari sekolah dipelosok desa sampai
di tingkat pusat. Dari pentingnya pendidikan inilah peneliti tergugah hati
untuk dapat ikut serta dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui
pendidikan dengan kuliah di keguruan dan menjadi tenaga pendidik disalah satu
sekolah menengah atas di kabupaten Tebo.
Karya
tulis ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian tindak kelas (PTK) dimana
peneliti melakukan penelitian langsung disekolah dimana peneliti mengabdikan
diri sebagai tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Tebo. Di sekolah ini peneliti
mengambil penelitian tindak kelas dengan konsentrasi pada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan
pada kelas sepuluh jurusan ilmu-ilmu sosial atau dulu dikenal dengan jurusan
IPS. Dikelas ini peneliti memperhatikan beberapa kondisi siswa pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran dimana siswa-siswi pada kelas sepuluh
jurusan ilmu-ilmu sosial ini tampak tidak aktif, suasana kelas tidak kondusif
sehingga peneliti dapat melihat bahwa proses belajar mengajar di kelas tersebut
sangat tidak nyaman dimana guru asik mengajar dan siswa asik dengan kegiatan
mereka di bangku masing-masing sehingga suasana gaduh lebih dominan terdengar
dari kelas tersebut.
Pada
keadaan kelas yang demikian bukan hanya berpengaruh pada keadaan kelas yang
tidak kondusif saja, namun berpengaruh juga pada hasil belajar siswa. Berikut
ini adalah hasil evaluasi belajar pada tahap prasiklus yang peneliti lakukan
pada kelas sepulus jurusan ilmu-ilmu sosial (X IIS).
Tabel
1. Hasil Belajar pada Prasiklus
No
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
1
|
Ana
Kurnia
|
30
|
2
|
Ayu
Marlina Lestari
|
40
|
3
|
Dita
Aprilia
|
40
|
4
|
Erli
Paramita
|
40
|
5
|
Irian
Wijayanti
|
40
|
6
|
Irmayanti
Depitasari
|
40
|
7
|
Juni
Rupiah
|
50
|
8
|
Khalimatus
Sa’adiyah
|
30
|
9
|
Latifah
Nuraini
|
50
|
10
|
Lat
Winatasari
|
20
|
11
|
Mega
Nilam Sari
|
30
|
12
|
M
Sopi
|
20
|
13
|
Ongki
Irawan Saputra
|
30
|
14
|
Rizkiya
Nur Anisa
|
20
|
15
|
Rudi
Prasetyo
|
30
|
16
|
Shella
Moniana
|
30
|
17
|
Siti
Warsiam
|
40
|
18
|
Sri
Utami
|
40
|
Dapat
dilihat hasil belajar siswa dari 18 siswa keseluruhan tidak satu siswapun yang
memiliki nilai diatas nilai KKM yaitu 70. Nilai terendahnya adalah 20 sebanyak dua
siswa. Dan nilai tertingginya hanya 50 dan hanya satu siswa yang memperoleh
nilai tersebut.
Sudah
dapat dilihat bahwa kelas ini memiliki masalah yang serius dan harus cepat
diberikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini. Peneliti pada hal ini sudah
dapat mengidentifikasi maslah yang terjadi sehingga peneliti perlu menganalisa
dan mencari alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Altenatif solusi
yang peneliti gunakan sebagai pemecahan masalah yaitu dengan cara memanfaatkan
media pembelajaran pada saat menyajikan materi pembelajaran, dalam hal ini
peneliti menggunakan aplikasi macromedia flash sebagai media pembelajaran yang
paling tepat untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa.
Dari
hasil penelitian di kelas X IIS peneliti menggunakan tiga tahapan siklus yaitu;
Prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus peneliti melakukan penelitian
proses mengajar guru tanpa menggunakan media pembelajaran, pada siklus I dan II
proses belajar mengajar guru dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
macromedia flash. Dari hasil penelitian pada tiga tahapan siklus ini mengalami
peningkatan pada minat belajar dan hasil belajar siswa, seperti pada tabel
berikut.
Tabel
2. Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus (Prasiklus, Siklus I dan Siklus II)
No
|
Nama Siswa
|
Hasil Belajar Siswa
|
||
Prasiklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||
1
|
Ana
Kurnia
|
30
|
80
|
90
|
2
|
Ayu
Marlina Lestari
|
40
|
60
|
90
|
3
|
Dita
Aprilia
|
40
|
100
|
90
|
4
|
Erli
Paramita
|
40
|
40
|
70
|
5
|
Irian
Wijayanti
|
40
|
70
|
80
|
6
|
Irmayanti
Depitasari
|
40
|
40
|
90
|
7
|
Juni
Rupiah
|
50
|
70
|
60
|
8
|
Khalimatus
Sa’adiyah
|
30
|
70
|
90
|
9
|
Latifah
Nuraini
|
50
|
80
|
90
|
10
|
Lat
Winatasari
|
20
|
80
|
100
|
11
|
Mega
Nilam Sari
|
30
|
70
|
90
|
12
|
M
Sopi
|
20
|
60
|
90
|
13
|
Ongki
Irawan Saputra
|
30
|
10
|
60
|
14
|
Rizkiya
Nur Anisa
|
20
|
50
|
80
|
15
|
Rudi
Prasetyo
|
30
|
90
|
90
|
16
|
Shella
Moniana
|
30
|
60
|
90
|
17
|
Siti
Warsiam
|
40
|
40
|
90
|
18
|
Sri
Utami
|
40
|
70
|
90
|
Jika
dilihat dari data hasil belajar siswa dari prasiklus sampai pada siklus I dan
siklus II kita dapat melihat hasil yang sangat signifikan yang membuktikan
bahwa media pembelajaran Macromedia Flash dapat meningkatkan minat belajar dan
hasil belajar siswa kelas X IIS.
Dengan
KKM 70 dan pencapaian yang penelitian harapkan sebanyak 80% untuk tingginya
minat belajar siswa, peneliti mendapatkan hasil dari prasiklus yang hanya 0%
ketuntasan hasil belajarnya, pada siklus I diperoleh hasil belajar dengan
tingkat ketuntasan sebanyak 55,56% dan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil
belajar mencapai 88,89%. Ini membuktikan bahwa alternatif penyelesaian masalah
pada kelas X IIS sangat efektif dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
macro media flash.
Dari
kondisi kelas yang terjadi di kelas X IIS dan juga hasil belajar siswanya
membuat peneliti yang juga berprofesi sebagai guru merasa terpanggil dan
tertarik untuk melakukan penelitian tindak kelas untuk dapat memberikan solusi
bagi situasi kelas tersebut dengan melakukan beberapa alternatif dengan tujuan
agar minat belajar siswa dan hasil belajar siswa menjadi meningkat terutama
pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karna itu, pada kesempatan kali ini peneliti
mengambil penelitian tindak kelas pada mata pelajaran ekonomi yang peneliti
lakukan dikelas X IIS dan Karya tulis ilmiah dengan judul “PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI”.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah pada penelitian tindak kelas ini antara lain:
1.
Bagaimana cara menerapkan
media pembelajaran macromedia flash.
2.
Bagaimana media
pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3.
Bagaimana media
pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan
dari penelitian perbaikan pembelajaran ini, antara lain:
1.
Mendeskripsikan media
pembelajaran macromedia flash.
2.
Mendeskripsikan media
pembelajaran macromedia flash dalam meningkatkan minat belajar siswa.
3.
Mendestripsikan
media pembelajaran macromedia flash dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat
dari penelitian perbaikan pembelajaran ini antara lain:
1.
Bagi siswa
a.
Meningkatkan
semangat belajar siswa terutama pada pelajaran Ekonom.
b.
Meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa
c.
Mengetahui
perkembangan teknologi yang dapat diaplikasikan dalam proses belajar melalaui
macromedia flash.
2.
Bagi Peneliti
a.
Mengetahui media
pembelajaran yang paling tepat diterapkan dalam proses pembelajaran dalam hal
ini peneliti menggunakan macromedia flash.
b.
Menambah wawasan
tentang perubahan yang terjadi pada siswa dengan melakukan penelitian tindak
kelas yang dilakukan pada siswa kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo
c.
Menambah rasa
kreatifitas untuk memberikan sesuatu yang baru dalam melakukan proses
pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
a.
Sebagai masukan
bagi sekolah tentang temuan-temuan yang terjadi disalah satu kelas di SMA
Negeri 9 Tebo.
b.
Memperoleh informasi
tentang penerapan media pembelajaran berupa macromedia flash sebagai alternatif
solusi dalam proses pembelajaran yang dapat diterapkan.
c.
Memperoleh
informasi beberapa masalah dan alternatif penyelesaian masalah yang terjadi di
kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa di SMA
Negeri 9 Tebo.
4.
Bagi instansi
pendidikan secara umum
Secara umum bagi instansi pendidikan ini dapat
diguakan sebagai rujukan untuk melihat bagaimana kondisi proses pembelajaran
berlangsung yang oleh para guru diterapkan disekolah-sekolah dan juga menajdi
salah satu alternatif dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash
untuk meningkatkan kwalitas siswa dengan meningkatkan minat belajar siswa
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori
1. Minat
Belajar
Minat belajar merupakan
salah satu faktor interen yang paling penting yang harus dimiliki siswa, karna
dengan minat belajar seorang siswa akan melakukan kegiatan semua aktivitas
belajar dengan penuh semangat dengan kesungguhan dan ketuusan hati baik di
rumah maupun disekolah. Namun apabila seorang pelajar sudah tidak memiliki
minat belajar dihatinya maka cara apapun yang dilakukan untuk menerapkan
informasi dalam pendidikan sudah dapat dipastikan hasilnya tidak akan memuaskan
bahkan tidak menolak kemungkinan hasilnya akan sia-sia. Oleh sebab itu, menjadi
faktor penting yang harus tumbuh dan ditumbuhkan dari diri seorang siswa agar
siswa memiliki minat belajar yang tinggi sehingga proses pembelajaran yang
berlangsung akan menghasilkan sebuah hasil belajar yang memuaskan.
Minat belajar harus tumbuh pada diri seorang
siswa, jika seorang pelajar tidak memiliki minat belajar maka akan besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian ahli psikologi yang menyatakan bahwa kurangnya minat
belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang
tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995).
Dengan demikian minat belajar haruslah muncul dari diri seorang siswa agar
dalam menerima ilmu pengetahuan di sekolah dapat terserap dengan baik dan
memberikan hasil belajar yang baik.
Ahli Gie memberikan informasi yang cukup
penting tentang keberhasilan siswa dalam menuntut ilmu disekolah, oleh sebab
itu minat belajar harus muncul dari dalam diri siswa itu sendiri. Namun hal ini
bukan berarti bahwa siswa yang tidak berhasil dalam belajar tidak dapat dirubah,
dengan alasan minat belajar itu tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri.
Justru dengan adanya orang tua, keluarga, teman, guru dan lingkungan yang turus
mendorong seseorang juga mampu menimbulkan minat belajar bagi siswa yang belum
memiliki minat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu, peran keluarga lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat yang baik dan mementingkan pendidikan dapat
menjadi salah satu faktor munculnya minat belajar bagi siswa.
2.
Hasil Belajar
a.
Pengertian Hasil
Belajar
Hasil belajar adalah sebuah
proses atau kegiatan yang dilakukan setelah siswa menerima materi atau
pengetahuan yang disampaikan oleh guru dan dilaksanakan sebagai bahan evaluasi
kemampuan siswa dalam menyerap pengetahuan yang telah disampaikan pada siswa
tersebut.
(Nanan Sudjana, 2005:3)
berpendapat bahwa Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan
menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendekatan dan pengajaran. Hasil
belajar siswa menurut Benjamin S. Bloom pada umumnya adalah menyangkut
perubahan tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotorik.
Menurut Abdurrahman (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 14) hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
3.
Media
Pembelajaran
Media pembelajaran
merupakan hal yang sedang dikembangkan oleh banyak guru, bahkan pemerintah
dalam bidang pendidikan melalui kegiatan Gebyar TIK setiap tahunnya melakukan
kompetisi diseluruh propinsi di Indonesia, hal ini dari tahun ke tahun
memberikan banyak konstribusi bagi perkembangan media pembelajaran yang dapat
diterapkan di sekolah-sekolah dan menimbulka minat para guru untuk ikut
mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dalam membuat media pembelajaran.
Media pembelajaran
merupakan alat atau visual yang dapat digunakan oleh guru untuk kepentingan
menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa-siswi dibidang pendidikan. Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar”.
4.
Macromedia Flash
Macromedia flash
adalah salah satu aplikasi yang dapat dioperasikan pada sistem operasi windows.
Aplikasi ini sudah memiliki pengembangan dari tahun ketahun dan pemanfaatannya
digunakan oleh para penggunanya untuk berbagai keperluan mulai dari membuat
aplikasi handphon, membuat game, membuat animasi, dan juga digunakan untuk
membuat media pembelajaran. Menurut Nurdin Ardiyansyah (2013), Macromedia flash
adalah sebuah sofware yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek dinamis
sebuah web atau membuat filem animasi.
Macromedia flash
adalah produk dari perusahaam Macromedia yang keudian diakuisisi oleh
perusahaan Adobe, namun bedikian produk-produknya yang pada awalnya hanya
bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk membuat web ini tetap menggunakan
nama Macromedia Flash walaupun ada orang yang menyebutnya dengan sebutan Adobe
Macromedia Flash.
Gambar 1. Tampilan Macromedia
Flash
A.
Kerangka
Berpikir
Kerangka fikir merupakan
uraian atau alur yang memberikan gambaran pada pelaksanaan penelitian tindak
kelas dimana kerangka fikir berisikan poin-poin penting yang menjadi perhatian
mulai dari tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Adapun kerangka fikir pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Kondisi saat ini
(dalam kondisi prasiklus atau sebelum dilakukan PTK)
Kondisi sebelum
dilaksanakannya penelitian tindak kelas, atau pada kondisi prasiklus adalah:
a.
Media
pembelajaran tidak menarik (hanya berupa buku paket).
b.
Banyak guru yang
tidak menggunakan media pembelajaran.
c.
Minat belajar
siswa rendah.
d.
Siswa lebih sibuk
dengan aktifitas yang tidak bermanfaat dan cendrung terjadi kegaduhan.
e.
Hasil belajar
siswa rendah.
2.
Tindakan yang
akan dilakukan
Tindakan yang akan
dilakukan pada saat melakukan penelitian tindak kelas (pada siklus I dan siklus
II) adalah:
a.
Memperkenalkan
aplikasi macromedia flash sebagai pendorong minat siswa dalam mengikuti
pelajaran berbasis teknologi.
b.
Menggunakan media
pembelajaran yang relevan pada mata pelajaran ekonomi dengan aplikasi
macromedia flash.
c.
Memberikan
motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan minat belajar dan hasil belajar siswa.
3.
Hasil akhir yang
diharapkan
Hasil akhir yang
peneliti harapkan adalah, terjadinya peningkatan minat belajar dengan tingkat
minat sebesar 80% dan hasil belajar siswa dengan KKM 70 sesuai dengan KKM yang
dipergunakan di SMA Negeri 9 Tebo. Dengan jumlah siswa kelas sepuluh ilmu-ilmu
sosial 18 orang maka hasil akhir yang menjadi target peneliti adalah sebanyak
14 siswa harus memiliki nilai hasil belajar minimal 70 sesuai dengan KKM mata
pelajaran ekonomi pada kelas sepuluh.
4.
Diagram alur pada
penelitian tindak kelas
Berikut diagram alur
yang menunjukkan keranga pemikiran peneliti pada saat melakukan peelitian
tindak kelas pada mata pelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo:
Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Berfikir
A.
Hipotesis
Penelitian
Berdasarkan penelitian tindak
kelas yang sudah dilaksakan sebanyak tiga tahap, mulai dari tahap prasiklus,
tahap siklus I, dan tahap siklus II. Peneliti memiliki hipotesa sebagai
berikut:
1.
Dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash penyajian materi pelajaran
dapat dikemas dengan lengkap dan menarik.
2.
Dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
3.
Dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang
Membantu
Subjek
penelitian adalah siswa kelas X IIS (Ilmu-ilmu Sosial) dengan jumlah siswa 18
orang dan mata pelajaran yang diampu adalah mata pelajaran Ekonomi.
Tempat
penelitian tindak kelas adalah SMA Negeri 9 Tebo.
Pihak-pihak
yang membantu antara lain:
1.
Bapak Yusrizal
sebagai Kepala UPBJJ-UT Jambi
2.
Bapak Ahmad Safki
sebagai pengelola kegiatan PKP UPBJJ-UT Jambi
3.
Ibu Dr.
Hj. Muazza, M.Si sebagai pembimbing PKP
4.
Ibu Sari Novyati, S.Pd sebagai Supervisor
2
5.
Bapak Mulyadi, S.Pd sebagai kepala SMA
Negeri 9 Tebo
6.
Semua guru dan staf tata usaha SMA Negeri
9 Tebo
7.
Siswa-siswi SMA Negeri 9 Tebo kelas X IIS
B.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.
Desain
Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada
pemantapan kemampuan profesional ini adalah penis penelitian tindak kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dilaksanakan
didalam kelas untuk mengetahui kondisi atau keadaan kelas yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar, dan
menemukan metode-metode baru dan tepat untuk digunakan didalam kelas. Jenis
penelitian tindak kelas ini peneliti pilih disesuaikan dengan aturan yang
dikeluarkan oleh universitas terbuka ketika mahasiswanya mengampuh mata kuliah
pemantapan kemampuan profesional terutama bagi mahasiswa fakultas pendidikan,
peneliti dalam hal ini adalah mahasiswa universitas Terbuka dengan program
studi pendidikan ekonomi yang- sedang mengambil mata kulah pemantapan kemampuan
profesional maka penelitian jenis PTK ini adalah satu jenis penelitian yang
paling tepat peneliti lakukan.
Dalam melakukan penelitian ini
peneliti melakukan pengelolaan kelas dengan melakukan pendekatan, menyajikan
materi dengan sistem yang dilakukan oleh kebanyakan guru dan juga menggunakan
inovasi yang menggunakan media pembelajaran interaktif yang jarang digunakan oleh
para guru di sekolah tersebut dengan tujuan memperoleh perbaikan hasil belajar
siswa. Penelitian pada hasil belajar siswa ini dipilih karena pada penelitian
tindakan kelas terdapat proses refleksi diri (self reflection) yakni
upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Dari hasil proses refleksi
inilah kemudian peneliti melakukan proses perbaikan melalui perencanaan dan mengaplikasikan
program pembelajaran yang sudah disiapkan pada saat melakukan penelitian tindak
kelas sehingga peneliti mendapatkan hasil yang diinginkan.
2.
Prosedur
Penelitian
Penelitian tindak kelas yang peneliti lakukan secara bertahap dan
berupa siklus pengulangan untuk melihat hasil belajar siswa hingga memperoleh
hasil belajar siswa yang terbaik. pada penelitian tindak kelas kali ini
peneliti membagi dalam tiga siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan observasi,
serta refleksi.
Penelitian tindak kelas ini dilaksanakan sebanyak
3 tahap siklus. Secara rinci kegiatan pada masing-masing siklus akan dijabarkan
sebagai berikut :
a. Prasiklus
Pada
prasiklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action),
tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1)
Tahap Perencanaan (planning)
a)
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran dengan
kurikulum 2013 revisi.
b)
Menyiapkan materi pelajaran yang akan
diajarkan.
c)
Menyusun instrumen penelitian yang berupa
lembar observasi aktivitas belajar, dan soal.
2)
Pelaksanaan (action)
a)
Pada tahap ini peneliti melakukan
pembelajaran sebagaimana umumnya guru mengajar dikelas yaitu dengan metode
ceramah.
b)
Alat bantu yang digunakan adalah papan
tulis dan sepidol.
c)
Media pembelajaran yang digunakan berupa
buku paket.
3) Pengamatan
(observation)
Pengamatan adalah pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti terhadap situasi kelas yang diteliti pada saat
aktivitas belajar. Pengamatan peneliti anggap sangat tepat peneliti pilih untuk
penelitian yang berhubungan dengan suatu kondisi tempat, interaksi sosial,
proses belajar mengajar, dan tingkah laku individu/kelompok. Pengamatan yang
dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui : aktivitas belajar.
Pada penelitian ini peneliti akan
mengetahui bagaimana hasil dari aktivitas belajar siswa dengan melihat apa yang
dilakukan siswa pada saat proses aktivitas belajar berlangsung dan serta
mengetahui pengaruh dari aktivitas belajar yang disampaikan dengan metode
ceramah terhadap siswa.
4) Refleksi
(reflection)
Refleksi
ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus pada prasiklus ini melakukan
analisis terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dan melakukan
perencanaan pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
b. Siklus
I
Pada
siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action),
tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1) Tahap
Perencanaan (planning)
a)
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) perbaikan yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran
dengan kurikulum 2013 revisi.
b)
Menyiapkan materi pelajaran yang akan
diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash
2)
Pelaksanaan (action)
a)
Pada tahap ini peneliti menggunakan
bantuan proyektor dan laptop.
b)
Media pembelajaran yang digunakan berupa aplikasi
macromedia flash.
c)
Memberikan contoh ringan jika ada siswa
yang belum mengerti.
3)
Pengamatan (observation)
Selama proses penelitian tindak kelas pada
siklus I ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa, dan memperoleh
catatan sebagai berikut:
a) Siswa
menampakkan rasa ketertarikan dan keingintahuan atas penggunaan media
pembelajaran macromedia flash.
b) Kondisi
kelas menjadi kondusif.
c) Siswa
menampakkan keaktifannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang masih
belum dipahami.
d) Konsentrasi
siswa terhadap pelajaran mulai dapat dirasakan
e) Minat
belajar siswa mulai dapat dilihat selama proses belajar berlangsung.
4) Refleksi
(reflection)
Refleksi
ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus pada siklus I ini peneliti melakukan
analisis terhadap minat belajar siswa selama aktivitas belajar berlangsung dan menganalisa hasil belajar siswa, serta melakukan
perencanaan pembelajaran kembali untuk perbaikan pada siklus II.
c. Siklus
II
Pada siklus II ini, proses penelitiannya
terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action),
tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi.
1) Tahap
Perencanaan (planning)
a)
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) perbaikan yang kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran
dengan kurikulum 2013 revisi.
b)
Menyiapkan materi pelajaran yang akan
diajarkan.
2)
Pelaksanaan (action)
a)
Pada tahap ini peneliti melakukan
pembelajaran dengan melakukan motivasi.
b)
Menggunakan media pembelajaran macromedia
flash.
c)
Memberikan penjabaran yang ringan sebagai
pendukung media pembelajaran.
d)
Menggunakan alat bantu berupa laptop dan
proyektor.
3) Pengamatan
(observation)
Dari hasil pengamatan peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media pembelajaran
macromedia flash sebagai berikut:
a) Kondisi
kelas lebih kondusif dan cendrung aktif.
b) Siswa
memiliki minat belajar yang tinggi, dilihat dari keseriusan siswa dalam
mengiuti semua pembelajaran yang berlangsung
c) Siswa
mudah menerima materi yang disajikan dan memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi terhadap media pembelajaran macromedia flash.
d) Pada
saat evaluasi berlangsung siswa masih memiliki semangat untuk mengikuti.
e) Ketertarikan
siswa kepada perkembangan teknologi, terutama aplikasi presentasi yang
digunakan berupa macromedia flash.
4) Refleksi
(reflection)
Refleksi
ini merupakan tahap terakhir pada setiap siklus, pada siklus ini peneliti melakukan analisis terhadap aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa serta menyimpulkan hasil dari setiap tahapan siklus
mulai dari prasiklus, siklus I, sampai pada siklus 2.
C. Teknik Analisis Data
Penelitian tindak kelas ini
menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh
akan dianalisis dan dipersentase yaitu data kuantitatif dari hasil hasil
observasi dan hasil belajar siswa pada siswa kelas X Ilmu-Ilmu Sosial dalam aktivitas pembelajaran ekonomi. Dari
hasil data yang peneliti peroleh tersebut kemudian dilakukan presentasi untuk
dibandingkan antar siklus mulai dari prasiklus, siklus I sampai dengan siklus
II.
Teknik analisis data yang peneliti
maksudkan adalah Teknik Hasil Belajar
Ekonomi:
a.
Dihitung dari nilai rata-rata
X :
Nilai rata-rata
N :
Banyak subjek
(Sutrisno Hadi, 2004 : 13)
b.
Presentase ketuntasan hasil belajar siswa
Kriteria keberhasilan
penelitian tindak kelas pada kali ini adalah sebesar 80% minat belajar siswa,
dengan nilai KKM adalah 70 dari jumlah siswa 18 siswa pada kelas X IIS.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian
tindak kelas yang dilakukan pad kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo bertujuan
untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini
dilakukan perbaikan pembelajaran sebanyak dua tahapan yaitu pada siklus I dan
pada siklus II. Dari dua tahapan siklus tersebut peneliti melakukan
perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya yaitu pada prasiklus, sehingga
peneliti mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada setiap siklus.
Berikut
perbaikan pembelajaran pada penelitian tindak kelas yang dilakukan melalui tiga
tahapan siklus:
1.
Prasiklus
Prasiklus adalah penelitian tindak kelas yang dilakuan
pada kondisi umum terlaksananya pembelajaran dikelas, dan belum melakukan
perbaikan pembelajaran.
a)
Kelebihan pada
Prasiklus
1)
Dapat dilakukan
pembelajaran tanpa arus tergantung dengan arus listrik.
2)
Guru terlihat
mahir dalam penguasaan materi.
3)
Lebih praktis
karena tidak menggunakan media pembelajaran.
4)
Interaksi antara
siswa dan guru dapat berlangsung sambil menjabarkan materi.
b)
Kekurangan pada
prasiklus
1)
Siswa kurang
tertarik dengan proses pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran.
2)
Siswa cendrung
melakukan aktifitas sendiri yang menimbulkan kegaduhan atau tidak fokus pada
pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
3)
Interaksi antara
guru dan siswa tidak menghasilkan respon yang sesuai dengan keinginan guru.
4)
Berimbas pada
rendahnya nilai hasil belajar siswa.
b.
Siklus I
Pada siklus I penelitian tindak kelas dilakukan dengan
perbaikan pembelajaran setelah melakukan identifikasi dan analisis masalah yang
terjadi pada prasiklus, dan dilakukan perencanaan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I peneliti sudah enentukan alternatif
solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada prasiklus dengan memilih untuk
menggunakan media pembelajaran macromedia flash pada siklus I. Pada setiap
siklus tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, berikut adalah
kekurangan dan kelebihan pada siklus I ini.
a)
Kelebihan Siklus I
1)
Menggunakan media
pembelajaran macromedia flash
2)
Siswa tertarik
dengan perkembangan teknologi sehingga macromedia flash yang merupakan aplikasi
dengan kemampuan desain animasi menjadi daya tarik siswa dalam mengikuti
pelajaran yang berlangsung
3)
Evaluasi belajar
juga sudah tersedia di media pembelajaran sehingga siswa tidak terpaling oleh
media pembelajaran yang dibuat
4)
Media pembelajaran
macromedia flash cukup lengkap fasilitasnya sehingga bisa didesain sesuai
keinginan mulai dari penyajian KI, KD, tujuan pembelajaran, materi, quiz, soal-
evaluasi, memasukkan audio, memasukkan vidio sampai membuat animasi dalam
penampilanya.
5)
Mudah digunakan
oleh siapa saja dan dapat dijadikan aplikasi di handphon sehingga siswa juga
dapat melakukan belajar mandiri dirumah melalui handphon.
6)
Desain dapat
disesuaikan dengan minat sesuai keinginan
b)
Kekurangan Siklus
I
1)
Sangat tergantung
oleh listrik jika akan melakukan
penyajian materi kecuali bagi sekolah yang memperbolehkan siswanya untuk
membawa handphon.
2)
Pada penggunaan media
pembelajaran pada pertama kali konsentrasi siswa tidak pada materi yang
disajikan namun fokus pada aplikasi macromedia flash sebagai media pembelajaran
sehingga beberapa siswa masih belum faham dengan materi yang disajikan.
3)
Tidak semua guru
bisa mendesain atau membuat media pembelajaran pada macromedia flash.
4)
Tingkat fokus
siswa pada aplikasi membuat guru terlena dan kurang memperhatikan atau
melakukan pendekatan kepada siswa pada saat proses belajar berlangsung.
c.
Siklus II
Siklus II ini merupakan perbaikan pembelajaran dari
identifikasi, dan analisis masalah yang peneliti lakukan dari hasil penelitian
pada siklus I. Pada siklus II ini peneliti masih menggunakan macromedia flash
namun peneliti membaca siswa pada suasana yang aktif sehingga siswa bukan hanya
fokus dengan jalannya macromedia flash dalam menyajikan materi namun siswa juga
mulai terbawa oleh suasana yang diharapkan guru dikelas sehingga mulai dari
minat- belajar dengan bantuan media pembelajaran macromedia flash juga mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II ini.
Berikut adalah kekurangan dan kelebihan pada siklus
II:
a)
Kelebihan pada
Siklus II
1)
Media pembelajaran
macromedia flash merupakan media pembelajaran yang lengkap sesuai kebutuhan
guru dalam mengajar.
2)
Mudah
penggunaannya dan dapat dipindahkan ke handphon
3)
Bahasa, warna,
gambar, vidio, link dan lain-lain yang dibutuhkan dapat didesain sesuai
keinginan.
4)
Siswa tertarik
dengan aplikasi macromedia flash sehingga media ini mampu menarik perhatian dan
mendorong siswa untuk mengikuti pembelajatan
b)
Kekurangan pada
Siklus II
1)
Tergantung dengan
listrik jika sekolah tidak mengijinkan siswa untuk menggunakan handphon.
2)
Tidak semua guru
dapat mendesain media pembelajaran dengan aplikasi macromedia flash.
1.
Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu keinginan yang muncul dari
diri manusia yang tidak dibawa sejak lahir yang muncul karena dorongan atas
kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu atau informasi, dan ilmu pengetahuan dan
untuk memperolehnya dibutuhkan usaha-usaha tertentu.
Pada penelitian tindak kelas ini untuk mengetahui
peningkatan minat belajar siswa, peneliti menentukan tingkat keberhasilan
penelitian dengan presentasi sebesar 80%. Dengan kriteria nilai minat belajar
sebagai berikut:
Tabel
3. Kriteria Nilai Pada Minat Belajar
No
|
Kelas Interval
|
Kriteria
|
1
|
0 – 40
|
Sangat Kurang
|
2
|
41 – 55
|
Kurang
|
3
|
56 – 70
|
Cukup
|
4
|
71 – 85
|
Baik
|
5
|
86 – 100
|
Sangat Baik
|
Pada penilaian minat belajar yang peneliti gunakan
sebagai acuan ada lima indikator yaitu:
a)
Rasa tertarik
b)
Perasaan senang
c)
Perhatian
d)
Partisipasi
e)
Keinginan atau
kesadaran.
Dari hasil penelitian tindak kelas peneliti memperoleh
data peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X IIS
SMA Negeri 9 Tebo diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel
4. Data Penilaian Minat Belajar Siswa Kelas X IIS pada Mata Pelajaran Ekonomi (
% )
No
|
Indikator Penilaian
|
Prasiklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
|
Rasa tertarik
|
0%
|
88,89%
|
100%
|
2
|
Perasaan senang
|
11,11%
|
72,22%
|
88,89%
|
3
|
Perhatian
|
11,11%
|
94,44%
|
100%
|
4
|
Partisipasi
|
11,11%
|
55,56%
|
94,44%
|
5
|
Keinginan/ Kesadaran
|
0%
|
55,56%
|
83,33%
|
Rata-rata nilai minat (%)
|
6,67%
|
73,33%
|
93,33%
|
Dari tebel diatas dapat dilihat bahwa pada prasiklus
diperoleh data bahwa minat belajar siswa hanya 6,57%, pada siklus I diperoleh nilai
minat belajar siswa sebesar 73,33%, dan pada siklus II diperoleh nilai minat
belajar siswa sebesar 93,33%.
Dari tebel diatas peneliti juga menyajikan data berupa
diagram untuk melihat tingkat kenaikan minat belajar siswa pada tiga tahapan
siklus, sebagai berikut:
Gambar
3. Diagram Peningkatan Minat Belajar Siswa
1.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah proses akhir pembelajaran siswa
didalam kelas dalam mengampuh matapelajar baik itu dalam satu KD atau dalam
satu semester untuk mengetahui seberapa berhasilkan proses pembelajaran guru
dan juga siswa dalam menerima informasi dan ilmu pengetahuan yang disampaikan
didalam kelas. Pada penelitian tindak kelas yang dilakukan dikelas X IIS ini,
peneliti menggunakan KKM yang sesuai dengan KKM yang digunakan di SMA Negeri 9
Tebo yaitu 70.
Pada penelitian tindak kelas hasil belajar siswa kelas
X IIS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Tebo yang dilakukan melalui
tiga tahapan siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan Siklus II. Peneliti
memperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel
5. Hasil Belajar Siswa Kelas X IIS pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No
|
Nama Siswa
|
Hasil Belajar Siswa
|
||
Prasiklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||
1
|
Ana
Kurnia
|
30
|
80
|
90
|
2
|
Ayu
Marlina Lestari
|
40
|
60
|
90
|
3
|
Dita
Aprilia
|
40
|
100
|
90
|
4
|
Erli
Paramita
|
40
|
40
|
70
|
5
|
Irian
Wijayanti
|
40
|
70
|
80
|
6
|
Irmayanti
Depitasari
|
40
|
40
|
90
|
7
|
Juni
Rupiah
|
50
|
70
|
60
|
8
|
Khalimatus
Sa’adiyah
|
30
|
70
|
90
|
9
|
Latifah
Nuraini
|
50
|
80
|
90
|
10
|
Lat
Winatasari
|
20
|
80
|
100
|
11
|
Mega
Nilam Sari
|
30
|
70
|
90
|
12
|
M
Sopi
|
20
|
60
|
90
|
13
|
Ongki
Irawan Saputra
|
30
|
10
|
60
|
14
|
Rizkiya
Nur Anisa
|
20
|
50
|
80
|
15
|
Rudi
Prasetyo
|
30
|
90
|
90
|
16
|
Shella
Moniana
|
30
|
60
|
90
|
17
|
Siti
Warsiam
|
40
|
40
|
90
|
18
|
Sri
Utami
|
40
|
70
|
90
|
Total
Nilai
|
620
|
1.140
|
1.530
|
|
Nilai
Rata-rata
|
34,44
|
63,33
|
85
|
Dari hasil evaluasi belajar siswa pada tiga tahapan
siklus, diperoleh data sebagai berikut: Pada prasiklus diperoleh total nilai
sebesar 620 dengan nilai rata-rata kelas 34,44, pada siklus I diperoleh total
nilai sebesar 1.140 dengan nilai rata-rata 63,33, dan pada siklus II diperoleh
nilai sebesar 1.530 dengan nilai rata-rata 85.
Untuk melengkapi data penelitian, maka berikut
peneliti sediakan diagram hasil belajar siswa.
Gambar
4. Diagram Hasil Belajar Siswa
A.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Untuk
membahas hasil penelitian perbaikan pembelajaran akan diolah dengan menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
1.
Dihitung dari nilai rata-rata
X :
Nilai rata-rata
N :
Banyak subjek
(Sutrisno Hadi, 2004 : 13)
2.
Presentase ketuntasan hasil belajar siswa
Dari
pengolahan hasil penelitian tindak kelas yang sudah diperoleh kemudian peneliti
melakukan pembahasan hasil penelitian sehingga nantinya peneliti memperoleh
data yang akurat dan mengetahui apakah penilitian tindak kelas yang peneliti
lakukan berhasil atau tidak. Data yang peneliti peroleh dalam penelitian tindak
kelas terbagi menjadi dua data yaitu data minat belajar dan data hasil belajar
siswa, agar lebih mudah dalam membahas hasil penelitian perbaikan pembelajaran
dibidang peningkatan minat belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran
ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo. Peneliti membagi menjadi dua
pembahasan, sebagai berikut:
1.
Minat Belajar
Dari data yang sudah dikumpulkan pada penelitian
tindak kelas dalam peningkatan minat belajar siswa kelas X IIS terhadap mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Tebo diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel
6. Data Peningkatan Minat Belajar (%)
No
|
Indikator Penilaian
|
Prasiklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
|
Rasa tertarik
|
0
|
88,89
|
100
|
2
|
Perasaan senang
|
11,11
|
72,22
|
88,89
|
3
|
Perhatian
|
11,11
|
94,44
|
100
|
4
|
Partisipasi
|
11,11
|
55,56
|
94,44
|
5
|
Keinginan/ Kesadaran
|
0
|
55,56
|
83,33
|
Total Nilai Minat Belajar
|
33,33
|
366,67
|
466,66
|
|
Rata-rata Nilai Minat Belajar
|
6,67
|
73,33
|
93,33
|
|
Beseran Peningkatan Minat Belajar (Dalam
%)
|
0%
|
66,66%
|
20%
|
Dari data diatas dapat dilihat bahwa seluruh indikator
pada siklus I mengalami kenaikan dari prasiklus mulai dari 44,45% hingga
88,89%. Dimana pada indikator rasa tertarik naik sebesar 88,89%, pada indikator
perasaan senang naik sebesar 61,11%, dan pada indikator perhatian juga
mengalami kenaikan minat belajar sebesar 83,33%, begitu juga pada indikator
partisipasi juga mengalami kenaikan sebesar 44,45%, begitu juga pada indikator
keinginan/ kesadaran pada indikator ini juga mengalami kenaikan sebesar 55,56%.
Dengan demikian dari hasil penelitian pada siklus I dapat disimpulkan bahwa
peningkatan minat belajar siswa mengalami kenaikan minat belajar siswa dari
prasiklus ke siklus I dengan peningkatan minat belajar siswa tertinggi terjadi
pada indikator perhatian dengan jumlah peningkatan sebesar 88,89%.
Dari perhitungan rata-rata pada prasiklus sebesar
6,67%, dan pada siklus I nilai rata-rata peningkatan minat belajar siswa
sebesar 73,33%. Artinya nilai rata-rata indikator pada peningkatan minat
belajar siswa dari prasiklus kesiklus I mengalami kenaikan sebesar 66,66%. Jika
dilihat dari angka keberhasilan penelitian pada peningkatan minat belajar siswa
sebesar 80% maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindak kelas pada
peningkatan minat belajar siswa pada siklus I belum tercapai. Artinya pada
siklus I ini penelitian peningkatan minat belajar siswa pada kelas X IIS
terhadap mata pelajaran ekonomi sudah belum berhasil dengan nilai peningkatan minat
belajar siswa sebesar 73,33%.
Karena penelitian tindak kelas dalam hal peningkatan
minat belajar siswa pada siklus I belum berhasil maka dilakukan penelitian hingga siklus II maka peneliti tetap melakukan
penelitian pada siklus II, dan diperoleh hasil pada siklus II seperti pada
tabel 5. pada siklus II indikator rasa tertarik diperoleh peningkatan minat
belajar siswa sebesar 100%, nilai pada indikator ini meningkat dari siklus I
kesiklus II sebesar 11,11%. Pada indikator perasaan senang diperoleh nilai
88,89%, nilai peningkatan minat belajar siswa ini meningkat 16,67% dari siklus
I. Dan pada indikator perhatian pada siklus II diperoleh nilai peningkatan
minat belajar siswa sebesar 100%, indikator perhatian mengalami juga mengalami
kenaikan sebesar 5,56% dari siklus II. Pada indikator partisipasi pada siklus
II diperoleh nilai kenaikan minat belajar sebesar 94,44%, pada indikator
partisipasi ini juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dengan tinggi
peningkatan sebesar38,88%. Pada indikator keinginan/ kesadaran pada peningkatan
minat belajar siswa disiklus II memperoleh nilai sebesar 83,33%, nilai ini
meningkat dari siklus I sebesar 27,77%.
Pada siklus II ini diperoleh nilai rata-rata
peningkatan minat belajar siswa sebesar 93,33%, nilai rata-rata ini lebih
tinggi dari nilai rata-rata pada siklus I yang hanya 73,33%. Nilai peningkatan
minat belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari
siklus I. Dari hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai peningkatan
minat belajar siswa sebesar 93,33%, ini artinya penelitian tindak kelas pada
peningkatan minat belajar siswa pada siklus II sudah berhasil. Nilai pada
siklus II ini lebih tinggi dari batas keberhasilan penelitian peningkatan minat
belajar siswa yang peneliti targetkan sebesar 80%, dan peneliti memperoleh
peningkatan minat belajar siswa sebesar 93,33%.
2.
Hasil Belajar
Data dari hasil
penelitian tindak kelas pada hasil belajar siswa diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 7. Data Peningkatan
Hasil Belajar Siswa
No
|
Nama Siswa
|
Hasil Belajar Siswa
|
||
Prasiklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||
1
|
Ana
Kurnia
|
30
|
80
|
90
|
2
|
Ayu
Marlina Lestari
|
40
|
60
|
90
|
3
|
Dita
Aprilia
|
40
|
100
|
90
|
4
|
Erli
Paramita
|
40
|
40
|
70
|
5
|
Irian
Wijayanti
|
40
|
70
|
80
|
6
|
Irmayanti
Depitasari
|
40
|
40
|
90
|
7
|
Juni
Rupiah
|
50
|
70
|
60
|
8
|
Khalimatus
Sa’adiyah
|
30
|
70
|
90
|
9
|
Latifah
Nuraini
|
50
|
80
|
90
|
10
|
Lat
Winatasari
|
20
|
80
|
100
|
11
|
Mega
Nilam Sari
|
30
|
70
|
90
|
12
|
M
Sopi
|
20
|
60
|
90
|
13
|
Ongki
Irawan Saputra
|
30
|
10
|
60
|
14
|
Rizkiya
Nur Anisa
|
20
|
50
|
80
|
15
|
Rudi
Prasetyo
|
30
|
90
|
90
|
16
|
Shella
Moniana
|
30
|
60
|
90
|
17
|
Siti
Warsiam
|
40
|
40
|
90
|
18
|
Sri Utami
|
40
|
70
|
90
|
Total
Nilai
|
620
|
1.140
|
1.530
|
|
Nilai
Rata-rata
|
34,44
|
63,33
|
85
|
|
Nilai
Terendah
|
20
|
10
|
60
|
|
Nilai
Tertinggi
|
50
|
100
|
100
|
|
Persentase
ketuntasan
|
0%
|
55,56%
|
88,89%
|
|
Persentase
Peningkatan ketuntasan Hasil belajar
|
0%
|
55,56%
|
33,33%
|
Dari data diatas dapat
dilihat peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus kesiklus I dan dari
siklus I kesiklus II, semua nilai mulai dari total nilai, nilai rata-rata,
sampai dengan presentse ketuntasan mengalami kenaikan. Dari hasil penelitian
pada siklus I mengalami kenaikan hasil belajar sebesar 55,56% dan pada siklus
II mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 33,33%. Pada pembahasan data
peningkatan hasil belajar siswa peneliti akan menjabarkan atau membahas dengan
berpatokan pada nilai rata-rata dan juga
presentase ketuntasan.
Pada prasiklus peneliti
memperoleh data nilai rata-rata sebesar 34,44 dan presentase ketuntasan sebesar
0%, nilai ini menjadi nilai awal peneliti dalam melakukan analisis data pada
permasalahan peningkatan hasil belajar siswa untuk diperbaiki pada siklus I dan
siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata sebesar 63,33, nilai hasil
belajar pada siklus I ini meningkat sebesar 28,89 dibandingkan dengan nilai
hasil belajar siswa pada prasiklus.
Namun pada siklus I
peneliti belum berhasil meningkatkan hasil belajar siswa jika dinilai dari
nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 63,33 namun jika nilai dilihat dari hasil
belajar siswa secara perorangan pada siklus I ini sudah terdapat nilai diatas KKM sekolah yang
juga peneliti jadikan batasan keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa,
karena ada 10 siswa yang memiliki nilai sama atau lebih dari 70.
Hasil penelitian pada
siklus II menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 85, nilai
rata-rata pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 21,67. Dari nilai rata-rata
hasil belajar siswa diperoleh nilai 85 pada siklus II, ini artinya pada siklus
II penelitian tindak kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui
perhitungan nilai rata-rata mengalami keberhasilan.
Dilihat dari presentase
ketuntasan hasil belajar siswa dengan hasil awal pada prasiklus sebesar 0% dan
pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
55,56% ini berarti pada siklus I peneliti memperoleh peningkatan presentase
ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan
prasiklus, dengan peningkatan presentasi ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
55,56%. Dari perolehan nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I ini peneliti belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana nilai
presentase ketuntasan hasil belajar siswa masih dibawah 80.
Pada siklus II diperoleh
nilai presntase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88%, nilai presentase
ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II ini mengalami kenaikan dari
siklus I sebesar 33,33%. Meskipun kenaikan presentase ketuntasan pada siklus II
ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan kenaikan nilai presentase
ketuntasan pada siklus I sebesar 55,56%, namun pada siklus II ini peneliti
memperoleh nilai presentase ketuntasan hasil belajar siswa diatas target
ketuntasan yaitu 80%. Dengan demikian,
penelitian tindak kelas pada nilai presentase ketuntasan hasil belajar
siswa sudah melampaui batas ketuntasan yang artinya penelitian ini dinyatakan
berhasil.
Dari hasil penelitian dan
pembahasan baik itu peningkatan minat belajar maupun pada peningkatan hasil
belajar siswa pada tahapan siklus mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus
II, diperoleh peningkatan dari prasiklus secara signifikan pada siklus I. Namun
demikian peneliti sudah mematokkan nilai keberhasilan dalam penelitian tindak
kelas ini sehingga peneliti harus melakuakan penelitian pada siklus II, dan
pada siklus II peningkatan minat belajar dan juga peningkatan hasil belajar
siswa tidak sebesar pada siklus I. Namun pada siklus II ini nilai peningkatan minat
belajar dan juga peningkatan hasil belajar siswa sudah mencapai bahkan lebih
dari batas keberhasilan penelitian. Ini berarti bahwa penelitian tindak kelas
pada mata pelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo mengalami
keberhasilan dalam penelitian dengan memperoleh hasil penelitian diatas batas
keberhasilan penelitian.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.
Simpulan
Penelitian
tindakan kelas yang dilakukan pada kelas X IIS di SMA Negeri 9 Tebo ini
dilakukan pada jam pelajaran ekonomi dengan identifikasi masalah pada kelas
tersebut:
1.
Guru tidak
menggunakan media pembelajaran
2.
Kelas tidak
kondusif dan tidak ada interaksi antara guru dan siswa secara aktif
3.
Minat belajar
siswa rendah
4.
Hasil belajar
siswa rendah
Dari identifikasi masalah
tersebut kemudian peneliti melakukan analisis serta mencari alternatif solusi
sebagai pemecahan masalah. Pada penelitian tindak kelas ini penulis menggunakan
alternatif solusi yaitu dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash
dalam proses pembelajaran. Untuk melihat hasil dari penggunaan media
pembelajaran macromedia flash tersebut sudah tepat atau belum peneliti
melakukan penelitian dengan tiga siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus
II.
Dari tahapan prasiklus
sampai pada siklus II diperoleh hasil yang memuaskan dengan peningkatan minat
belajar siswa pada siklus I sebesar 73,33% dan peningkatan minat belajar siswa
pada siklus II sebesar 93,33%. Dan pada
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh peningkatan sebesar 55,56%
dan pada siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 88.89%.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindak kelas kali ini dinyatakan berhasil dengan
angka peningkatan minat belajar sebesar 93,33% dan peningkatan hasil belajar
siswa sebesar 88,89%. Hasil pada siklus II tersebut melampaui batas
keberhasilan penelitian dengan nilai 80%. Berarti alternatif solusi yang
peneliti gunakan pada penelitian tindak kelas pada kelas X IIS ini sudah tepat
yaitu dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash. Pernyataan
peneliti tentang media pembelajaran macromedia flash sangat tepat untuk
mengatasi masalah pada kelas X IIS tersebut didukung oleh hasil penelitian
tindak kelas yang suda dilakukan di SMA Negeri 9 Tebo khususnya dikelas X IIS.
B.
Saran Tindak Lanjut
Dari
hasil penelitian tindak kelas yang peneliti lakukan pada kelas X IIS, peneliti
pada kesempatan ini ingin menyampaikan saran tindak lanjut. Adapun saran tindak
lanjut dari peneliti adalah:
1.
Sebaiknya para
guru lebih kreatif dalam menyajikan materi pelajaran, bukan hanya berceramah
saja namun gunakanlah alat peraga atau media pembelajaran yang lainnya.
2.
Media pembelajaran
macrmedia flash sudah terbukti berhasil menjadi alternatif solusi untuk
menyelesaikan maslah pada rendahnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan
juga rendahnya hasil belajar siswa.
3.
Dari hasil
penelitian tindak kelas yang peneliti lakuan, diharapkan sekolah merespon
positif alternatif masalah tersebut dengan menguji coba pada para guru untuk
menggunkan media pembelajaran macromedia flash dalam proses pembelajaran.
4.
Agar para guru
bersemangat dalam membuat media pelajaran, peneliti berharap sekolah
memperhatikan kebutuhan proyektor untuk setiap ruang kelas sehingga media
pembelajaran alternatif yang disiapkan bisa ditampilakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.
(2010). Prosedur penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Ardiyansah Nurdin.
2013. Macromedia Flash Profesional 8. Jakarta: Erlangga
Slameto. (2003). Belajar
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asep Jihan dan Abdul
haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Press.
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta.
Saur Tampubolon.
(2013). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sistem Pengembangan Profesi
Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
Sukarno. (2009). Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Siswa Kelas XI IPA SMA N 3 Semarang. Skripsi. Semarang: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo.
Ahmad, Abdul Karim H. 2007. Media Pembelajara. Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Hasil
Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk dicantumkan pada Laporan PKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar