Susanto (Gus Cokro), Rimbo Ulu, 6 Juni 2020
Waktu merupakan salah satu
nikmat Allah yang paling berharga yang dianugerahkan kepada para hamba-Nya.
Dalam Alquran disebutkan
bahwa manusia itu akan mengalami kehancuran jika tidak memanfaatkan waktunya
untuk kebaikan, sebagaimana firman Allah, “Dan demi masa. Sesungguhnya manusia
itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh,
dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS al-'Ashr [103]: 1-3).
Imam Fakhrurrazi dalam
tafsirnya tentang surah al-'Ashr tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan al-'Ashr itu adalah waktu atau masa. Masa adalah sesuatu yang
sifatnya sangat unik dan mengagumkan. Beragam kisah anak manusia terjadi silih
berganti pada lintas generasi. Kualitas kehidupan seorang anak manusia sangat
tergantung dari caranya memanfaatkan waktu. Hidupnya akan berarti dan bernilai
jika ia dapat memaksimalkan peran waktu di kehidupannya. Sebaliknya, kerugian
dan kegagalanlah yang akan diperoleh saat dia menyia-nyiakan waktu yang
dilaluinya.
Rasulullah SAW dalam
hadisnya menjelaskan tentang urgensi waktu sebagai berikut, “Ada dua
jenis nikmat yang sering kali dilalaikan kebanyakan orang, yaitu nikmat sehat
dan waktu luang.” Kedua nikmat ini merupakan anugerah tak terhingga dari Allah
SWT yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Terkait interpretasi dari
hadis ini, Ibnul Jauzi menjelaskan, terkadang seseorang berada dalam kondisi
sehat tapi tidak mempunyai waktu luang akibat tersita oleh pekerjaan dan urusan
duniawi lainnya.
Sebaliknya saat seseorang
mempunyai waktu luang namun tetap tidak bisa memanfaatkannya karena kondisi
kesehatannya yang buruk sehingga waktu luang pun akan berlalu dengan sia-sia. Dengan
demikian, usia pada dasarnya tidaklah bernilai apa-apa dalam kehidupan ini,
karena sebenarnya yang berharga itu adalah value dari pemanfaatan waktu.
Value inilah yang akan membuat usia seseorang memiliki makna dan
kualitas.
Seorang yang menyia-nyiakan
puluhan tahun dari usianya, namun di saat-saat terakhirnya ia bertobat dan
berbuat kebaikan maka kualitas usianya itu hanya di penghujung usianya saja.
Ini menguatkan pernyataan dari ayat yang disebutkan sebelumnya. Menarik sekali
pernyataan dari Imam Syafi'i yang mengatakan bahwa selama dia bergaul dengan
para ahli sufi, hanya dua pernyataan yang selalu dia dengar dari mereka, yaitu
“Waktu itu ibarat pedang, jika kau tidak membunuhnya (waktu) maka dialah yang
akan membunuhmu.” Pernyataan lainnya, “Dan waktumu... jika tidak kau pergunakan
untuk kebaikan maka dia akan menyibukkanmu dengan kejahatan.” Wallahu a'lam
bish shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar