Kamis, 31 Desember 2020

HIJRAH

 


HIJRAH

Oleh : Susanto

 

            Akhir-akhir ini sedang ngetrend sekali bahasa Hijrah, ajakan untuk hijrah. Ini adalah sesuatu yang positif dalam sebuah perubahan. Dahulu pada jaman Rasulillah saw, Beliau melakukan hijrah yaitu melakukan perjalanan dari Mekah menuju Madinah, sehingga dari peristiwa itu sering dijadikan definisi hijrah yaitu perjalanan. Namun pengertian hijrah sendiri bukanlah pergi atau meninggalkan atau perjalanan semata, namun hijrah itu adalah sebuah proses yang dilakukan dalam upaya meninggalkan hal buruk untuk menuju pada kondisi yang baik atau lebih baik lagi.

            Hal ini diperkuat oleh sebuah hadis yang berbunyi:

“Hijrah adalah meninggalkan hal yang buruk.” (HR. Ahmad)

           

            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hijrah rasulullah saw dari Mekah menuju Madinah merupakan  perjalanan Rasulullah dari Mekah yang pada saat itu dikuasai oleh kaum kafir Qurais yang merupakan kaum yang sangat jahilia menuju madinah yang saat itu merupakan wilayah yang lebih baik dari Makah karna kaumnya yang toleran dan mau menerima perbedaan. Dengan demikian Rasulullah saw telah melakukan hijarah dengan mengajak kaum muslim untuk meninggalkan hal buruk yang ada di Mekah menuju Madinah demi kebaikan atau menuju tempat yang lebih baik kondisinya.

            Lalu bagaimana dengan definisi hijrah yang digunakan oleh anak-anak jaman New yang menggunakan istilah hijrah untuk mendalami Islam membudayakan bahasa arab dan istilah-istilah Islami dan juga berpakaian mirip orang arab terutama menganjurkan untuk wanitanya agar berhijab bahkan menggunakan cadar.

            Menurut saya sah-sah saja hal tersebut selagi itu memang dapat memotivasi diri untuk dapat benar-benar mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga hijrahnya benar-benar diiringi dengan taubat dan peningkatan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan mendalami Islam sebagai wujud untuk melakukan perubahan dari kondisi yang awalnya tidak baik atau buruk menuju kondisi yang lebih baik demi mendapatkan ridho Allah SWT. Amin.

            Namun demikian ada pesan saya selaku hamba yang memeluk Islam dan masih belum paham dengan agama Islam, sebaiknya hijrah yang dilakuakan dapat terus bertambah kebaikan dan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah serta menjadi kesejukan batin. Selain itu seyokyanya hijrah kita tidak membuat orang lain terganggu dengan prilaku, sikap maupun ucapan kita yang kemudian menghakimi orang lain sebagai orang yang salah karna belum bisa mengikuti jejak kita dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

            Guru saya Kyai Agus pernah berpesan, “Silahkan dalami Islam kemanapun dan dengan siapapun namun jangan sampai panatik, karna sifat panatik itu salah satu bukti bahwa kita tidak paham tentang Islam”. Dari pesan tersebut jelaslah sudah sesungguhnya hijrah yang kita lakukan sebenarnya tidak akan berpengaruh negatif bagi orang lain, justru dapat menimbulkan simpati orang lain terhadap kita.

            Kenapa kita dikatakan aliran X panatik, tidak cocok dengan ajaran ini dan itu. Hal ini pasti ada yang salah dari apa yang kita lakukan dan tampak oleh masyarakat sehingga masyarakat menilai kita demikian. Oleh sebab itu, utamakan koreksi diri, berserah diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maha benar Allah SWT atas segala yang Ia ketahui.

            Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, silahkan share (berbagi) agar tulisan ini lebih bermanfaat dan jika ada kekeliruan atau ada perbedaan pendapat silahkan kita diskusikan dengan baik dengan mengharap Ridho Allah SWT agar kita tetap terjaga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar