Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode
Kepramukaan untuk mendorong dan merangsang Pramuka Penegak agar memiliki
kecakapan untuk pengembangan pribadinya. Tanda Kecakapan bukan merupakan tujuan
tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Pramuka
Penegak akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah menyelesaikan syarat-syarat
kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas kecakapan yang
diraihnya.
Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang
dimiliki Pramuka Penegak cukup dapat dipertanggung jawabkan, dengan pengertian
bahwa Pramuka Penegak memperoleh Tanda Kecakapan sesuai dengan prosedur setelah
memenuhi syarat-syarat kecakapan yang diinginkan atau diminati.
Kecakapan dalam
Gerakan Pramuka terdiri atas:
1.
Kecakapan Umum.
2.
Kecakapan Khusus
Kecakapan Umum
Pramuka Penegak adalah kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Penegak untuk
pengembangan pribadinya.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penegak
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh pramuka Penegak untuk mendapatkan
Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU Pramuka Penegak merupakan tanda kecakapan
setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai dengan tingkatannya.
SKU dan TKU Pramuka Penegak memiliki 2 (dua)
tingkatan yaitu SKU dan TKU Penegak Bantara dan Penegak Laksana . Adapun bentuk
TKU Penegak adalah sebagai berikut:
Kecakapan Khusus Pramuka Penegak adalah
kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan di bidang tertentu
yang dimiliki Pramuka Penegak sesuai dengan minat dan bakatnya.
SKK
adalah syarat-syarat kecakapan sesuai dengan minat dan bakat Penegak yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan TKK.
TKK merupakan tanda
kecakapan bagi Pramuka Penegak setelah menempuh syarat-syarat khusus sesuai
dengan minat dan bakatnya.
Selain kecakapan tersebut
Penegak dapat memperoleh Tanda Pramuka Garuda sebagai kecakapan yang diberikan
kepada Pramuka Penegak setelah memenuhi Syarat-syarat Pramuka Penegak Garuda
(lihat PP Pramuka Garuda).
1.
Cara
Penyelesaian SKU
Cara menyelesaikan SKU dilakukan melalui ujian SKU.
Ujian SKU adalah menilai kecakapan pramuka Penegak untuk memperoleh Tanda
Kecakapan Umum (TKU), sehingga
kecakapan yang dimiliki Penegak benar-benar
dapat dipertanggung jawabkan dan
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan dan
kemampuan Penegak.
Bagi
Pembina Penegak ujian SKU merupakan salah satu usaha untuk meyakini:
·
hasil proses
pendidikan yang telah diselenggarakan.
·
usaha yang
dilakukan Penegak.
·
kemampuan
Pembina dalam melaksanakan tugasnya.
Penguji SKU adalah pembina yang langsung membina
Penegak. Pembina yang bersangkutan dapat meminta orang lain di luar anggota
Gerakan Pramuka untuk menguji. Misalnya orang yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu, orang tua atau wali Penegak.
a.
Menyelesaikan SKU
SKU merupakan alat pendidikan yang dapat menjadi
pendorong bagi Penegak untuk berusaha memiliki pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan yang dipersyaratkan.
Pembina Pramuka Penegak baik secara formal
maupun informal selalu memberikan motivasi kepada para Pramuka Penegak untuk menyelesaikan
SKU pada tingkatan yang sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing.
b.
Cara Menguji SKU
1) Dalam menguji SKU, Penguji harus memperhatikan :
a)
Keadaan
masyarakat setempat :
·
Adat istiadat setempat.
·
Kebiasaan
penduduk setempat.
·
Keadaan dan
kemungkinan-kemungkinan yang ada setempat.
·
Pembatasan-pembatasan
yang ada setempat.
b)
Kemampuan
anggota, antara lain :
·
Usaha yang
telah dilakukannya
·
Keadaan jasmaninya
·
Bakatnya
·
Kecerdasannya
·
Sifat dan
wataknya
·
Hasrat dan minatnya
·
Kebutuhannya
·
Keuletannya
·
Kemandirian
2)
Ujian SKU
dilakukan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara kelompok.
3)
Ada
butir-butir SKU yang harus dilaksanakan secara kelompok, tetapi penilaian tetap
dijalankan pada perorangan.
4)
Pembina
Pramuka harus membimbing, merangsang, dan membantu Calon Penegak agar aktif
berusaha memenuhi SKU.
5) Pelaksanaan ujian SKU dilakukan :
a)
menguji mata
ujian satu demi satu sesuai dengan
butir SKU yang dikehendaki oleh Calon Penegak.
b)
waktu
dilakukan atas kesepakatan antara Penguji dan Calon Penegak yang akan diuji.
c) Sedapat-dapatnya dalam bentuk praktik dan secara praktis.
6)
Tidak boleh
seorang Calon Penegak dinyatakan lulus SKU tanpa melalui ujian.
7)
Dalam
melaksanakan ujian SKU, Penguji harus mengusahakan adanya variasi, sehingga
peserta didik tertarik dan tidak merasa takut untuk menempuh ujian SKU,
misalnya ujian SKU dilaksanakan dalam suatu
perkemahan.
8) Dalam melaksanakan ujian SKU, Penguji harus
memperhatikan segi-segi keamanan, keselamatan, dan batas kemampuan jasmani yang diuji.
9) Didasarkan pengetahuan dan pengalaman dan bakti
yang pernah dialami 10)Menghargai semua kreatifitas, inovasi, penghayatan
terhadap materi SKU.
11) Pembina yang bersangkutan dalam proses menguji SKU
Penegak dapat meminta bantuan orang dewasa diluar Gerakan Pramuka yang memiliki
kompetensi, namun penyelesaian akhir menjadi tanggung jawab pembinanya.
12) Menggunakan sistem Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing
Madyo Mangun Karso, dan penekanannya pada Tut Wuri Handayani
13) Didasarkan pada kebutuhan lingkungan yang
mempengaruhi kehidupan calon Penegak dan Penegak Bantara.
14) Didasarkan pada kemajuan dan pengetahuan teknologi
informatika 15)Menghargai semua kreatifitas, inovasi, penghayatan terhadap
materi SKU.
16) Program penyelesaian butir-butir SKU wajib dibuat
oleh calon Penegak dan Penegak Bantara sesuai kesempatan dan waktu yang
dipilihnya dan diserahkan kepada Pembina yang
bersangkutan.
17) Pembina dalam proses menguji SKU Penegak dapat
meminta bantuan orang dewasa diluar Gerakan Pramuka yang memiliki kompetensi,
namun penyelesaian akhir menjadi tanggung jawab pembinanya.
2.
Tanda
Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum (TKU)
merupakan tanda kecakapan yang diberikan
kepada peserta didik setelah menyelesaikan SKU melalui ujian-ujian yang
dilakukan oleh Pembinanya.
TKU untuk Pramuka Penegak disematkan di lidah
bahu, dilakukan dalam suatu upacara pelantikan.
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat pada Pramuka
Penegak dilaksanakan ketika terjadi kenaikan tingkat:
a.
dari calon
Penegak menjadi Penegak Bantara;
b.
dari Penegak
Bantara menjadi Penegak Laksana;
Para penyandang TKU hendaknya selalu berusaha
menjaga kualitasnya sehingga dapat menjadi contoh dan panutan teman-temannya,
disamping itu yang bersangkutan mempunyai hak untuk menyelesaikan SKU
berikutnya.
SKU dan TKU merupakan alat pendidikan, karena
itu Pembina tetap menyikapinya sebagaimana yang diharapkan, dengan kata lain
para pemakai tanda kecakapan hendaknya selalu dijaga agar mereka sebelum
disemati tanda kecakapan harus melalui proses yang benar sehingga tanda
kecakapan tersebut didukung oleh kemampuan dan perilaku pemakainya
Pembina Pramuka Penegak hendaknya terus-menerus
memberikan motivasi kepada Pramuka Penegak agar tetap menjaga kualitas dan
perilakunya selaras dengan TKU sehingga sebagai Pramuka Penegak mereka memiliki
pengalaman dan kenangan ketika menjadi Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
3.
2.
Materi SKU Penegak Penegak Bantara
2. |
Area Pengembangan |
Standar
Kompetensi |
|
|
|
|
|
Kompetensi Akhir |
Kompetensi Dasar |
|
Butir SKU |
|
Pencapaian Pengisian SKU |
|
Spriritual |
Taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan
kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain. |
Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai dengan keyakinannya. |
1.a |
Agama
Islam 1)
Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
2)
Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan
dapat mendirikan Sholat sunah secara individu |
|
1) Dapat menyebutkan
Rukun Iman dan Rukun Islam 2) Dapat menjelaskan
makna yang terkandung dalam Rukun Iman 3) Dapat menjelaskan
makna yang terkandung dalam Rukun Islam 4) Dapat menjelaskan
keutamaan sholat berjamaah 5) Setiap Saat
melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah, 6)
Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata
caranya 7)
Dapat menjelaskan hikmah puasa 8) Dapat menjelaskan
jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah) 9) Dapat menjelaskan
syarat wajib puasa 10) Dapat menjelaskan
syarat sah puasa 11)
Dapat menjelaskan rukun puasa 12) Dapat menyebutkan
Hukum Merawat Jenazah 13)
Dapat menyebutkan Tazhijul Jenazah (Tata Cara
Merawat Jenazah) 14) Dapat menyebutkan
Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah 15) Dapat menyebutkan dan menjelaskan sebuah hadist. |
|
|
|
|
3) Mampu menjelaskan makna berpuasa serta
macam-macam Puasa |
||
|
|
|
|
4) Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul
Jenazah) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5)
Dapat membaca doa Ijab
Qobul Zakat 6)
Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut |
|
|
1.b |
Agama Katolik 1)
Tahu dan paham makna dan
arti Gereja Katolik 2)
Dapat memimpin doa dan membangun serta membuat gerakan
cinta kasih pada keberagaman agama di luar Gereja Katolik |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama dan orang
tuanya |
|||
1.c |
Agama Kristen Protestan 1) Mendalami Hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari |
|
1)
Dapat
melaksanakan hukum kasih 2)
Selalu mengikuti kebaktian dan aktifitas di gerejanya 3)
Memimpin do’a dalam pertemuan penegak 4)
Menolong orang lain tanpa pembedaan 5)
Mengikuti
aktifitas kemanusiaan 6)
Membantu
pelayanan sekolah minggu di gerejanya. |
|||
1.d |
Agama Hindu 1)
Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia 2)
Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari
dan hari |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama dan orang
tuanya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
besar
keagamaan Hindu 3) Dapat menjelaskan
maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu 4) Dapat menjelaskan
makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan 5) Dapat mempraktikkan
bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga 6) Dapat melafalkan dan
mengkidungkan salah satu bentuk Dharma
Gita 7) Dapat
mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan |
|
|
1.e |
Agama
Budha 1) Saddha - Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah
satu agama 2) Merumuskan dasar-
dasar keyakinan dan cara mengembangkan- nya 3) Menjelaskan sejarah
Buddha Gotama 4) Menjelaskan Tiratana |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama
dan orang tuanya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
sebagai
pelindung 5) Menjelaskan
kisah- kisah sejarah penulisan kitab suci tripitaka |
|
|
Emosional |
Mampu menentukan sikap dan gaya hidup
serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. |
Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun. Mampu
mengendalikan emosi dan berfikir secara
logis. Mampu menyampaikan pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan
tidak menyinggung perasaan
orang lain |
2 |
Berani
menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman |
|
1) Berani mengemukakan
saran dengan sopan dan santun, tanpa menyinggung teman 2)
Dapat mengungkapkan alasan 3) Dapat memilih
kata-kata yang tidak menyinggung temannya 4) Tahu waktu yang
tepat untuk menyampaikan kritikan 5)
Dapat membaca perasaan teman |
|
|
3 |
Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan
baik |
|
1)
Memahami Tata tertib berdiskusi 2) Turut aktif dalam
suatu proses diskusi |
|
Sosial |
Mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial. |
Mampu mengenal kepribadian orang
lain dan tidak
berprasangka buruk. Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan
kontribusi terhadap organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok. |
4 |
Dapat saling menghormati dan toleransi
dalam bakti antar umat beragama |
|
1) Selalu mengingatkan
anggota lain untuk menunaikan kewajiban agamanya 2) Tahu cara bersikap
ketika oranglain melakukan kewajiban agamanya |
|
5 |
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-
kurangnya 2 kali setiap bulan |
|
Mengikuti pertemuan Ambalan
sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan |
||
|
6 |
Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan
uang yang diperoleh dari usaha
sendiri |
|
Membayar iuran kepada gugus depan setiap
kali latihan mingguan dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri |
||
|
|
7 |
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar dalam pergaulan sehari-hari |
|
Selalu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
Telah
membantu mengelola kegiatan di Ambalan. |
|
Aktif
dan terlibat dalam Sangga Kerja kegiatan ambalan. |
|
|
9 |
Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat
minimal 2 kali |
|
Minimal
2 kali mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan tempat
tinggalnya |
|
|
|
10 |
Dapat
menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali. |
|
Secara Perorangan maupun bersama
teman-temannya menampilkan salah satu kesenian daerah |
|
Intelektual |
Mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas
yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan, teknologi dan keterampilan
kepramukaan yang dimilikinya. |
Mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati
untuk menunjang cita- citanya. Mampu membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari. Mampu
berpartisipasi aktif dalam kegiatan teknologi tepat guna. |
11 |
Mengenal, mengerti dan memahami isi AD
& ART Gerakan Pramuka |
|
Dapat
menyebutkan nomor surat keputusan Presiden tentang AD Gerakan pramuka
Dapat
menyebutkan Nomor surat keputusan Ketua Kwarnas tentang ART Gerakan Pramuka
Dapat
menyebutkan pasal-pasal pokok tentang
tujuan, tugas pokok, prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. |
|
12 |
Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia
dan Dunia |
|
1.
Dapat menyebutkan pendiri kepramukaan dunia,
sejarah pramuka dunia dan buku-buku yang dihasilkan oleh Baden Powell 2.
Dapat menceritakan masuknya kepramukaan ke Indonesia 3. Dapat menceritakan
perkembangan kepramukaan di Indonesia sampai saat ini |
||
|
13 |
Dapat menggunakan jam, kompas, tanda
jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan. |
|
Dalam suatu pengembaraan Pembina dapat
memberikan tugas berupa : 1. Memperkirakan waktu tanpa melihat jam 2. Menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
azimuth, resection dan intersection 3. Membaca
dan membuat tanda jejak dan tanda alam serta membuat
peta perjalanannya |
|
|
|
14 |
Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. |
|
Dapat
menyebutkan butir-butir Pancasila dan menyampaikan contoh- contohnya dalam kehidupan sehari- hari |
|
|
|
15 |
Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan
PBB |
|
1.
Dapat menjelaskan kepengurusan ASEAN, Nama
sekretaris jenderal ASEAN, alamat secretariat ASEAN serta organisasi-
organisasi di bawah ASEAN 2.
Dapat menjelaskan kepengurusan PBB, Nama
sekretaris jenderal PBB, alamat secretariat PBB serta organisasi-organisasi
di bawah PBB. |
|
|
|
16 |
Dapat
menjelaskan tentang kewirausahaan |
|
Menjelaskan
dan telah melakukan salah satu kegiatan
Kewirausahaan. |
|
|
|
17 |
Dapat
mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat |
|
Dapat menjelaskan prosesnya serta menunjukan
hasil daur ulang |
|
|
|
18 |
Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali
temali dan pionering dalam kehidupan
sehari-hari |
|
dapat menggunakan simpul dan ikatan
dalam kehidupan sehari-hari |
Fisik |
mampu melindungi kesehatan dan dapat menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup |
mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan
prima serta memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan |
19 |
Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga
renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim. |
|
1. Minimal 1 minggu
sekali melakukan olahraga secara teratur. 2. Melakukan gerakan renang gaya bebas
dengan benar. 3. Dapat menjelaskan
peraturan permainan satu cabang
olahraga tim |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
sehat. |
perbedaan perkembangan fisik dan psikologis antara lelaki dan perempuan. |
20 |
Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki
dan perempuan |
|
Dapat menjelaskan di depan Ambalannya tentang
perkembangan fisik dan psikis laki-laki dan perempuan |
|
21 |
Dapat memimpin baris berbaris dan menjelaskan
peraturannya kepada anggota
sangganya. |
|
1. Dapat menjelaskan 15
gerakan baris-berbaris di depan
anggota sangganya. 2.
Dapat memimpin baris berbaris |
||
|
|
|
22 |
Dapat menyebutkan beberapa penyakit
infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat. |
|
1. Dapat menyebutkan
sedikitnya 3 penyakit infeksi dan
penyebabnya 2. Dapat menyebutkan sedikitnya 3
penyakit degeneratif dan penyebabnya 3. Dapat menyebutkan
sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan prilaku tidak
sehat |
|
|
|
23 |
Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari
berturut – turut |
|
Aktif
dalam mengikuti kegiatan perkemahan selama 3 hari berturut- turut |
Penegak Laksana
Area Pengembangan |
Standar
Kompetensi |
|
|
|
|
|
Kompetensi Akhir |
Kompetensi Dasar |
|
Butir SKU |
|
Pencapaian Pengisian SKU |
|
Spiritual |
taat beribadah, mengamalkan ajaran agama
dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan |
mampu memahami terhadap perbedaan keyakinan yang dianut oleh orang
lain. mampu bersikap konsisten terhadap pelaksanaan |
1 |
1a. Agama Islam a.
Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun
Islam di muka Pasukan Penggalang
atau Ambalan Penegak b.
Dapat menjelaskan rukun sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah. |
|
Dapat menyampaikan makna Rukun Iman dan Rukun
Islam kepada Pramuka Penggalang atau Pramuka Penegak secara sistematis Dapat menjelaskan hal-hal yang
membatalkan sholat Dapat melaksanakan 3 macam Sholat Sunah Dapat menjelaskan hal-hal yang
membatalkan puasa dan hikmah puasa telah
melaksanakan 5 kali puasa sunah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
orang
lain. |
agama yang diyakininya. |
|
c.
Dapat menjelaskan rukun puasa serta dapat
melakukan salah satu puasa sunah d. Memahami tata cara merawat/mengurus jenazah e.
Pernah menjadi Amil Zakat f.
Dapat menghafal ayat tematik, dari Alquran dan mampu menjelaskannya |
|
Dapat mempraktikkan tata cara merawat jenazah Pernah membantu menjadi Amil Zakat di
lingkungan tempat tinggalnya. Dapat menyampaikan satu ayat dari Alquran dan
mampu menjelaskannya. |
|
|
|
|
1.b Agama Khatolik a.
Memahami dan mendalami 7 sakramen b.
Menghayati dan dapat menceritakan riwayat salah
satu Santo / Santa c.
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama dan
orang tuanya |
|
|
|
|
1.c Agama Protestan a. Dapat memberi kesaksian
didepan jemaat atau teman sebaya b. Dapat berpartisipasi
aktif dalam pelayanan Gereja sesuai
bakat dan |
|
1. Dapat bersaksi
tentang pertolongan Tuhan di depan teman-temannya 2. Menjadi anggota
paduan suara di Gerejanya 3. Membantu pelayanan
kebaktian pemuda di Gerejanya 4.
Pernah mengikuti
Katekisasi. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kemampuannya c.
Telah mengikuti
pengajaran Agama (Katekisasi) |
|
|
|
|
|
|
1.d Agama Hindu a. Dapat menjelaskan
sejarah kerajaan /candi–candi agama Hindu di Indonesia b. Dapat melafalkan
dan bertindak
sebagai pemimpin persembahyangan
Panca Sembah. c. Dapat menjelaskan
Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran
berikutnya. d.
Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata e. Dapat melakukan
gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga
Asanas. f.
Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita g. Dapat menjelaskan |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama dan
orang tuanya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu. |
|
|
|
|
|
|
1.e Agama Buddha a. Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian
(pagi dan sore) serta perayaan
hari-hari besar Agama
Buddha; hari Waisak, Asadha, Kathina,
Maggapuja) b. Saddha:
Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka c.
Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa d.
Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan e. Menjelaskan
kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka |
|
Pengisian melalui tokoh agama, guru agama
dan orang tuanya |
Emosional |
Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta
merencanakan masa depan dan pekerjaannya. |
Mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk
yang santun. Mampu berempati terhadap |
2 |
Dapat menerima kritik dari orang lain, serta
berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada
orang-orang di sekitarnya |
|
1. Mendengar pendapat
orang lain dengan baik 2. Mampu menyampaikan pendapatnya dengan santun tanpa
menyakiti oranglain 3.
Memahami tata cara mengeluarkan pendapat dengan tertib |
|
3 |
Dapat
mengikuti dan atau |
|
1. Mengetahui
tata cara memimpin |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
pendapat orang lain. |
|
memimpin
diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan |
|
diskusi 2. Pernah memimpin sebuah diskusi 3. Pernah mengambil
keputusan dengan mempertimbangkan
resiko dari keputusan yang diambil |
Sosial |
Mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan
menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial. |
Mampu memahami perbedaan strata sosial di
masyarakat. Mampu memimpin dan bekerjasama. Mampu menjelaskan
prinsip-prinsip hak asasi manusia beserta contoh konkret. |
4 |
Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika
terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya |
|
kegiatan ini dilakukan ketika Musyawarah Penegak
atau dalam acara rutin pertemuan penegak lainnya: 1. Menyimak dan
menyikapi masalah dengan pikiran jernih. 2.Memberikan pendapat
secara santun. 3.Memberikan solusi dan tidak
memihak. |
|
5 |
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang- kurangnya 3 kali setiap bulan |
|
Telah mengikuti pertemuan Ambalan
sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan dalam kurun waktu minimal 4 bulan |
||
|
6 |
Setia membayar iuran kepada
gugus depannya, dengan uang diperoleh dari usaha sendiri, serta membantu
Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan |
|
1. Setiap latihan
mingguam telah membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang
seluruhnya atau sebagian diperolehnya
dari usaha sendiri 2. pernah membantu mengelola administrasi keuangan
Ambalan |
||
|
|
|
7 |
Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan
baik |
|
Pernah memimpin sebuah rapat
dan menyampaikan risalah rapat sesuai dengan tata cara penulisan risalah
rapat dalam buku
risalah rapat ambalan |
|
|
|
8 |
Pernah memimpin kegiatan di
tingkat Ambalan |
|
Pernah memimpin
salah satu kegiatan ambalan yang dilaksanakan minimal di tingkat ambalan
sebagai Ketua Sangga Kerja. |
|
|
|
9 |
Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal
2 kali |
|
Pernah memimpin kerja bakti
di lingkungan tempat tinggalnya minimal 2 kali dan diikuti oleh anggota
masyarakat di lingkungannya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah
satu jenis kesenian daerah |
|
Pernah memimpin teman-teman anggota ambalan dalam menampilkan salah
satu kesenian daerah dalam suatu acara perkemahan |
Intelektual |
Mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas
yang tinggi dalam mengaplikasika n pengetahuan, teknologi dan keterampilan
kepramukaan yang dimilikinya. |
Mampu menambah pengetahuan dan wawasannya. Mampu belajar secara sistematis sesuai dengan
arah cita- citanya. Mampu menceritakan suatu masalah dengan sudut pandang
yang berbeda. Mampu mensosialisasika n teknologi tepat guna yang dapat
dimanfaatkan masyarakat. |
11 |
Dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan
Pramuka kepada Ambalan |
|
Telah menyebutkan Tujuan,
Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
didepan anggota
Ambalan lainnya |
|
12 |
Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah
kepramukaan Indonesia dan dunia |
|
Telah menjelaskan di muka
perindukan Penegak atau pasukan penggalang tentang sejarah kepramukaan
Indonesia dan Dunia secara
sistimatika |
||
|
13 |
Dapat melakukan
pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur
kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari |
|
Telah membuat perencanaan pengembaraan,
membuat surat perijinan, perkiraan kebutuhan logistik selama pengembaraan
disertai dengan melakukan tugas-tugas seperti melapor kepada aparat
kepolisian dari jalur pengembaraan yang dilalui.
Telah merencanakan dan
membuat suatu kegiatan perkemahan disertai jadwal kegiatan perkemahan, perlengkapan
perkemahan yang diperlukan dan rencana biayanya |
||
|
14 |
Dapat
menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih |
|
Dapat menyebutkan isi dari Undang- undang No. 24
Tahun 2009 tentang Lambang Negara, Bendera, Bahasa dan Lagu
kebangsaan |
||
|
15 |
Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN
dan PBB |
|
Mampu menjelaskan peranan Indonesia dalam
organisasi ASEAN dan PBB. |
||
|
|
16 |
Telah
memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang. |
|
Pernah melakukan salah satu kegiatan usaha secara
mandiri maupun bersama yang menghasilkan keuntungan berupa uang |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17 |
Dapat
membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna. |
|
Menunjukan salah satu jenis peralatan teknologi
tepat guna hasil kreasi sendiri |
|
|
|
18 |
Secara berkelompok dapat membuat struktur dari
keterampilan tali temali dan pionering, yang
dapat digunakan masyarakat. |
|
Melakukan kegiatan ketrampilan tali temali yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seperti jembatan penyeberangan, gapura dll
dilakukan secara bersama-sama anggota yang
lain atau bersama masyarakat |
Fisik |
mampu melindungi kesehatan dan dapat menerima
kondisi fisiknya, memanfaatkann ya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat. |
Mampu menjaga
dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang
kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan
seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna. |
19 |
Selalu
berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai
1 (satu) cabang olahraga lainnya. |
|
1.
Setiap minggu melakukan kegiatan olahraga 2.
Pernah melakukan minimal 1 gaya dalam olahraga renang selain gaya bebas dengan benar 3.
Pernah melakukan 1 cabang olahraga lainnya dan tahu aturannya |
20 |
Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan
reproduksi |
|
Dapat menjelaskan kesehatan reproduksi kepada
anggota ambalan lainnya |
|||
21 |
Dapat mempersiapkan dan melaksanakan upacara umum minimal 3 kali |
|
1.
Telah menyusun persiapan pelaksanaan upacara
pembukaan dan penutupan latihan selama 3 kali 2.
Telah melakukan upacara pembukaan dan penutupan latihan
minimal 3 kali |
|||
22 |
Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat. |
|
1. Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit
infeksi, penyebab dan cara mencegahnya 3. Dapat menyebutkan
sedikitnya 3 penyakit degenerative, penyebab dan cara mencegahnya 4. Dapat menyebutkan
sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan prilaku tidak sehat dan cara mencegahnya |
4.
|
Kegiatan Pramuka Penegak
Secara garis besar kegiatan
Pramuka Penegak dibagi menjadi:
a. Kegiatan Latihan Rutin
1) Mingguan
Kegiatan latihan
rutin dimulai dengan :
· Upacara pembukaan latihan,
· Dilanjutkan dengan
pemanasan berupa permainan ringan atau ice breaking, atau sesuatu yang sifatnya
menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan. Pemanasan dapat dilakukan
dengan diskusi tentang hasil keputusan Dewan Penegak mengenai program latihan,
atau diskusi mengenai pelaksanaan proyek bakti masyarakat; dsb.
·
Latihan inti, bisa diisi dengan hal-hal yang meliputi
penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan
secara langsung (misalnya
keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak
lebah, membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan
kependudukan kepada masyarakat, latihan memberi materi baris-berbaris di
pasukan Penggalang).
·
Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan
ringan, menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
·
Upacara penutupan latihan. Dalam upacara penutupan
Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga
adik-adik Penegak, dan memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi
warganegara yang berkarakter.
Catatan:
Di
dalam setiap latihan dapat dilakukan pengujian Syarat-syarat Kecakapan Umum
(SKU) dan Syarat-syarat kecakapan Khusus
(SKK) yang bisa dilakukan sewaktu
latihan atau di luar latihan. Acara pelantikan dapat dilakukan
dalam kegiatan rutin atau eksidental.
2) Bulanan/ dua
bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa
diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak dan Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya berbeda
dengan kegiatan rutin mingguan. Kegiatan
rutin dengan interval waktu tersebut biasanya dilakukan ke luar dari
pangkalan gugusdepan; misalnya hiking,
rowing, climbing, mountainering, junggle survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan
permainan high element, dan low element,
praktik pionering yang sebenarnya, first aids, bakti masyarakat, berkemah.
3) Latihan Gabungan (Latgab).
Pada
hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan gugus depan lain,
sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara Penegak dengan Pandega, Pembina
dengan Pembina. Materi kegiatannya dapat sama dengan kegiatan Bulanan/ dua
bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
4) Kegiatan Pramuka
Penegak di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan
Nasional
Jenis
kegiatan kita dikategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan
tahunan, dua tahunan, tiga tahunan,
empat tahunan, atau lima tahunan
yang diputuskan dan diselenggarakan
oleh Kwartirnya, misalnya kegiatan:
·
Gladian Pemimpin
Satuan.
·
KIM (Kursus Instruktur Muda)
·
LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak
& Pandega).
·
KPDK (Kursus Pengelola Dewan Kerja).
·
Berbagai Kursus Keterampilan.
·
Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
·
Mengerjakan berbagai proyek bakti.
·
Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
· Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan
Pandega, mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
·
Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
· Musppanitera
(Musyawarah Penegak & Pandega Puteri-Putera)
· Moot (Raimuna di
tingkat internasional)
· Penelitian sosial.
· Napak tilas perjuangan pahlawan.
5)
Kegiatan Insidental
Kegiatan
ini biasanya muncul karena Gerakan Pramuka mengikuti kegiatan lembaga
Pemerintah atau lembaga
non-pemerintah lainnya. Misalnya
mengikuti pencanangan say no to
drugs yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehaatan; “kegiatan penghijauan” yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam,
dan kegiatan penyuluhan lainnya.
6) Kegiatan Pengembangan Minat
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga
yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang
disebut dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan
Pramuka yakni (1) Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka Bakti Husada – minat
pelayanan kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan; (4)
Saka Dirgantara – minat keangkasaan; (5) Saka Kencana – minat penyuluhan
kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan peternakan;
(7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika – minat
kesatriaan darat. Setiap Penegak dapat mengikuti beberapa kegiatan Satuan Karya
sesuai minat dan bakatnya.
5.
3.
Tanda Kecakapan Umum
3. |
a.
Pengertian Tanda Kecakapan Umum adalah suatu tanda
yang menunjukkan kecakapan umum yang dimiliki oleh seorang Pramuka, sesuai
dengan SKU yang dipenuhinya dan golongan usianya.
b. Maksud Tanda Kecakapan
Umum adalah:
1)
untuk mempermudah mengenal
tingkat kecakapan umum
yang dimiliki seorang
Pramuka.
2) menumbuhkan semangat
dan gairah bagi para Pramuka untuk mengamalkan pengetahuan, kemampuan dan kecakapannya, dalam rangka melaksanakan kode kehormatan Pramuka.
3)
membangkitkan kebanggaan atas hasil usahanya
c. Fungsi Tanda Kecakapan
Umum adalah :
1) alat pendidikan, yaitu alat untuk memberi dorongan,
gairah dan semangat
para Pramuka, agar berusaha meningkatkan kemampuan,
karya pribadi serta memelihara dan mempertahankan kehormatan.
2) alat pengenal
untuk menunjukkan tingkat
kecakapan umum seorang
Pramuka
d. Macam dan Tingkat
Kecakapan Umum Penegak adalah :
1) Pramuka Penegak Bantara
2) Pramuka Penegak Laksana
6.
4.
Pelantikan
4. |
Upacara
pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan
pengesahan terhadap seorang calon Penegak dan Penegak Bantara atas prestasi
yang dicapainya.
Upacara
pelantikan bertujuan agar para calon Penegak dan Penegak Bantara yang dilantik
mendapat kesan yang mendalam atas hasil usaha yang dicapainya, dalam upaya
membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti
luhur, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, peduli
pada tanah air, bangsa, masyarakat.
a.
Administrasi dan Perlengkapan Upacara
1) Menyususn rencana dan
acara pelantikan (susunan prosesi pelantikan)
2) Undangan untuk orang
tua, Mabigus, dan pembina yang lain
3) Perlengkapan upacara:
a)
Bendera (Merah Putih, Cikal, WOSM, Bendera Ambalan)
b)
Pusaka Ambalan
c)
Tanda Pelantikan
d)
Meja Kursi (secukupnya)
e)
Pakaian Adat Pemangku Adat
f)
Perlengkapan Adat yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing Ambalan
b. Pelaksanaan Upacara Pelantikan Calon Penegak Menjadi
Penegak Bantara
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi
Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri
Calon Penegak lainnya.
Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
1)
Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
2) Calon Penegak yang
akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan
Pembina Penegak.
3) Pembina minta
penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon.
4)
Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.
5) Sang Merah Putih dibawa
petugas ke sebelah
kanan depan Pembina,
anggota Ambalan memberi
penghormatan dipimpin oleh Pradana/Petugas.
6) Tanya jawab tentang Syarat-syarat Kecakapan Umum antara
Pembina dan calon.
7) Pembina memimpin
doa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
8) Ucapan janji Trisatya
dituntun oleh Pembina Penegak, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih
dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya.
Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara
oleh calon Penegak
sendiri.
9) Penghormatan ambalan
kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
10) Ucapan selamat dari
anggota ambalan.
11) Pendamping kanan
dan pendamping kiri menjemput Penegak
Bantara yang selesai
dilantik untuk kembali ke sangganya.
c.
Pelaksanaan Upacara
Kenaikan Tingkat Dari Penegak Bantara
Menjadi Penegak Laksana Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara
menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut :
1)
Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.
2) Penegak Bantara yang
akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.
3) Pembina meminta
pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan.
4)
Para pendamping kembali ketempat.
5) Tanya jawab
tentang Syarat-syarat kecakapan
umum yang telah
diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan dilantik.
6) Sang Merah Putih
dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah
Putih memasuki tempat upacara, anggota ambalan member penghormatan dipimpin
Pradana atau petugas.
7) Pembina memberikan bendera Sang Merah
Putih kepada Penegak
yang bersangkutan.
8) Pembina melepas Tanda
Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.
9) Tanda Penegak
Laksana dipasang sendiri
oleh Penegak yang bersangkutan.
10) Penegak Bantara yang
naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang
Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada
jantungnya.
11) Pembina memimpin doa
menurut agama dan keperayaan masing-masing.
12) Ucapan selamat dari
anggota ambalan.
d.
Laporan Evaluasi Pelantikan
Laporan evaluasi pelantikan dilaksanakan oleh
Ambalan Penegak dibantu oleh pembina. Butir- butir laporan meliputi:
1)
Tahap persiapan
2)
Tahap pelaksanaaan
3)
Tahap penyelesaian
Butir-butir
laporan ini dibuat dalam bentuk matriks, agar mempermudah pengecekan/cek list.
Termasuk dalam laporan adalah: laporan pertanggungjawaban keuangan dan
verifikasi perlengkapan. Laporan evaluasi pelantikan bertujuan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya peningkatan acara/prosesi pelantikan yang lebih baik.
Sumber Rujukan : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 Tentang Panuan Penyelesaian SKU Golongan Penegak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar