KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK
Pembinaan Pramuka golongan Penegak merupakan tahapan
pembinaan setelah golongan Pramuka golongan Penggalang. Jika pada anggota gerakan pramuka golongan Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan bangsa,
maka Penegak dikiaskan sebagai masa pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.
Pemberian nama golongan
pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi
proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih
kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam
upaya meraih kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan
kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908.
Masa mensiagakan kemerdekaan
bangsa ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik
usia 7-10 tahun. Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk
kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang
persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus
1945. Masa keberhasilan menggalang persatuan bangsa menjadi kiasan dasar
pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia 11-15 tahun, dan masa
kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penegak
yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian
kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan
Pandega yaitu peserta didik usia 21-25 tahun.
Satuan terkecil dalam Pramuka golongan Penegak disebut Sangga,
terdiri dari 6
sampai dengan 8 orang. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat
penggarap sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan
dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak,
Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan (menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan
mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian
keberanian mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian
keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian keberanian
melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Nama Sangga dipilih dan
diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota
Sangga tersebut. Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan
musyawarah Sangga.
Ambalan Penegak idealnya
terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga.
Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan,
yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut
sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama Ambalan Penegak
biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh, kerajaan dalam
pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat kecakapan umum Pramuka
Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan warna dasar hijau tua.
Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau logam
berwarna kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan
panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan
masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat gambar bintang sudut lima di bawahnya
terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan di bawah tunas kelapa
terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA.
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa
Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah
mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak putra dan putri
yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan
menuju cita-cita bangsa.
Tanda di pundak mengibaratkan
tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai anggota Gerakan
Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.
Bantara mengandung pengertian
kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral
Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan
mengembangkan kemampuannya dalam memimpin.
Laksana mengandung arti
pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan
bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.
Sumber Rujukan : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 Tentang Panuan Penyelesaian SKU Golongan Penegak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar